Pesan singkat atau SMS misterius kembali menggemparkan Kediri. Setelah sebelumnya seorang pelajar SMK asal Desa Klampitan, Purwoasri, Kabupaten Kediri, Nurhuda, bunuh diri usai menerima SMS misterius dari sang pacar, kini giliran sejumlah mahasiswa di Kediri mendapat SMS misterius, Jaelangkung.
Meski tidak sampai menelan korban, namun SMS Jaelangkung ini membuat panik dan gempar para mahasiswa. SMS berisi bacaan mantra singkat Jaelangkung itu diterima sejumlah mahasiswa Universitas Terbuka (UT) di Kediri, Sabtu (27/6).
Sejumlah mahasiswa merasa ngeri dan merasakan nuansa mistis setelah menerima pesan singkat melalui HP tersebut. Sebagian mahasiswa gagal membaca utuh SMS tersebut. Sebab, HP saat itu juga mati begitu penerima berusaha membukanya.
Isi SMS itu terdiri beberapa kalimat. Namun yang terbaca hanya dua kalimat: "Jaelangkung Jaelanset ...123 Mati Hapemu..? Namun saat bacaan SMS diarahkan ke bawah, isi SMS berubah menjadi gambar kotak-kotak kecil hingga memenuhi kapasitas karakter huruf dalam setiap HP.
"Saya penasaran begitu mendapat SMS berisi mantra Jaelangkung. Tapi setelah membaca ... 123 Mati Hapemu, saat itu juga HP saya mati. Tidak tahu pengirimnya siapa karena sebelum membaca utuh, HP sudah mati, " ujar Mashuri, mahasiswa semester dua jurusan Pendidikan Olahraga kepada Surya.
Mahasiswa asal Mojo ini mendapat SMS saat dirinya tiba di kampusnya di Jl Pamenang. Karena penasaran, Mashuri lantas memberitahukan SMS itu kepada rekan sekampusnya. Ternyata tidak hanya dirinya yang mendapat SMS itu. Isi SMS yang sama juga diterima mahasiswa lainnya. Namun saat hendak dibuka, HP keburu mati. Atau kalau tidak, saat hendak dibaca utuh, tiba-tiba HP me-restart sendiri. Begitu seterusnya. Anehnya, SMS tersebut tidak bisa dihapus. Terutama pemilik HP dengan tipe-tipe tertentu. Tentu saja ini membuat takut para mahasiswa.
"Saya sempat takut saat membaca di koran Surya sebelum ini, ada pelajar bunuh diri setelah menerima SMS misterius. Begitu ada SMS Jaelangkung masuk ke HP saya, HP saya mati. Mau saya hapus tapi tidak bisa," kata Puji Lestari, mahasiswi jurusan Bahasa Indonesia di kampus yang sama.
KOMENTAR