HP yang mati saat digunakan membuka SMS Jaelangkung tersebut di antaranya Nokia tipe 1600, 1650, dan 2310. Untuk HP tipe di atasnya, seperti Nokia 3310, HP tidak sampai mati. Namun di bawah kalimat Mati Hapemu? hanya berupa kotak-kotak kecil memenuhi layar ke bawah.
Sehari sebelumnya, pelajar SMA di Kediri juga digemparkan SMS Jaelangkung ini. Dwi Arif bersama teman-temannya juga mendapatkan SMS yang sama. "SMS itu memang aneh. Saat dibuka bisa dibaca. Tapi saat layar digeser ke bawah, HP langsung mati. Rata-rata teman-teman membiarkan SMS Jaelangkung itu karena takut HP rusak," kata Arif, siswa SMA Pawiyatan Daha Kediri.
Akim, alumnus Teknik Informatika di Malang, mengatakan SMS itu merupakan ulah tangan jahil. Hanya yang aneh, SMS ini menyerang hingga membuat HP mati pada HP yang tak ada fasilitas GPRS-nya. "Boleh dikata, SMS Jaelangkung itu semacam virus. Si pengirim melengkapi kode-kode tertentu sehingga bisa membuat HP mati pada tipe-tipe HP tertentu," kata Akim.
Flash SMS
Herry Setiadi Wibowo, pengamat handheld, mengatakan SMS yang dianggap berisi mantra tersebut merupakan Flash SMS atau SMS Class 0. Jenis kelas SMS sendiri mulai dari 0-3. "Itu salah satu varian SMS saja dan sudah ada sejak lama, mulai sekitar 2001," kata Herry Setiadi Wibowo ketika dihubungi Surya, Sabtu (27/6).
Sebelumnya, Flash SMS juga sudah pernah masuk ke ponsel Siemens tipe tertentu. Kejadiannya juga sama, begitu SMS masuk dan dibuka, ponsel langsung mati. Flash SMS memang tidak seperti SMS normal yang diketahui orang saat ini.
Biasanya SMS diterima dan disimpan di kartu SIM atau memori ponsel, baru pengguna diingatkan dengan suara tanda SMS masuk. Nah, Flash SMS adalah pesan teks yang masuk tanpa membuka Inbox terlebih dulu untuk membacanya. Secara bersamaan isinya bisa langsung dibaca di layar ponsel saat Flash SMS masuk.
"Jadi, orang yang menerima bisa langsung baca. Bisa dikirim antarindividu atau operator yang ingin menginformasikan layananannya," kata pria yang biasa disapa Herry SW itu. Perlu diketahui, tidak semua jenis ponsel akan mati jika menerima SMS ini. Kebetulan di sini adalah ponsel Nokia tipe 1600, 1650, dan 2310.
Mengapa bisa mati? Sebab, beberapa jenis ponsel tidak compatible (sesuai) untuk menerima Flash SMS. Firmware programming ponselnya kurang sempurna. Jadi, begitu dibuka harus restart.
"Kejadian ini tidak menakutkan. Kebetulan saja ada tulisan Jaelangkung jaelangset.....123 Mati hapemu?, orang jadi takut saat membacanya. Kalau sudah menerima Flash SMS, lalu ponsel mati, tidak usah khawatir. Caranya, keluarkan kartu SIM dan pasang di ponsel lain. Lalu, hapus Flash SMS tersebut. Setelah itu, kembalikan lagi kartu SIM pada ponsel Anda sendiri," katanya.
Secara terpisah, pakar telematika Roy Suryo mengatakan, kecil kemungkinan penyebab matinya ponsel tersebut karena virus. Sampai sekarang, kata Roy, belum ada virus yang bisa menyerang lewat SMS.
Roy mengatakan, peristiwa tersebut lebih pada sugesti masyarakat yang dikaitkan dengan persoalan teknis. Bisa jadi, penerima SMS itu secara psikologis ketakutan, seolah-olah ponselnya mati karena munculnya pesan singkat itu.
Padahal, bisa jadi, ketika mereka mendapatkan telepon atau pesan singkat seperti itu, tanpa sadar langsung menekan tombol off (nonaktif) di ponselnya. "Saya melihat lebih banyak sugestinya, bukan virus yang mematikan itu," papar Roy kepada Surya melalui ponselnya, Sabtu (27/6) malam.
Menurut Roy, pesan singkat seperti itu sering menimpa masayarakat Indonesia. Kemungkinan, karena mendapatkan berita-berita seperti itu, sugesti tersebut membentuk di pikiran masyarakat. Hal itu, kata Roy, seperti munculnya pesan singkat 'merah' yang pernah membuat orang bunuh diri.
"Sebetulnya, itu faktornya banyak, saya sih melihatnya kejadian itu pasti ada kebetulan-kebetulan yang belum nampak. Tapi, kalau saya melihatnya, efek pengaruh psikologis lebih dominan," ujarnya.
Agar tidak terjadi keanehan terhadap peristiwa seperti itu, Roy minta masyarakat tidak lagi percaya dengan pesan singkat seperti itu. "Secara teknis saya belum percaya kalau itu virus. Memang menjelang pemilu ini, banyak sekali peristiwa-peristiwa seperti itu," jelasnya.
k2/ida/iks/surya
KOMENTAR