Tak Bisa Operasi
Alhasil, tanggal 7 September aku minta dr. F mengeluarkan catatan medis si kembar. Di situ tertulis, Jayden sudah sembuh dari masalah paru-parunya dan Jared dalam kondisi normal. Seminggu kemudian, Jared berikut catatan medisnya kubawa ke RS Westmead Children di Sydney, Australia, untuk diperiksa lebih lanjut. Siapa tahu ada harapan baru.
Harapanku semakin pupus ketika dr. Jeremy Smith yang memeriksa mengatakan, Jared buta disebabkan beberapa syaraf mata lepas dari retina. Untuk kondisi seperti itu, tidak dapat dilakukan operasi maupun transplantasi mata.
Kekesalan dan kekecewaan pun, mau tak mau, kulimpahkan pula pada RS Omni dan dr. F yang tidak menjalankan prosedur. Baik itu pencegahan maupun pelayanan. Dia, kan, sudah tahu, bayi lahir prematur ada kemungkinan terkena gangguan mata dan aku sudah minta didatangkan dokter mata, tapi tidak dipenuhi. Andai dipenuhi, mungkin stadiumnya tidak akan sampai separah ini. Artinya, dia menyepele kan pasien dan akibatnya panjang.
Mei 2009 lalu, Jared dan Jayden baru saja merayakan ulang tahun pertamanya. Keduanya sudah punya delapan gigi. Jayden sudah belajar berjalan. Bila diajak bermain responnya bagus. Ia juga mulai mau makan bubur nasi. Sementara Jared organ tubuh dan indranya bagus, kecuali matanya. Sayangnya, ia tak punya motivasi berjalan. Mungkin karena tidak bisa melihat.
Dari segi temperamen, Jared tentu memiliki kebiasaan dan perilaku yang berbeda dengan Jayden. Dia saat ini terlihat lebih temperamental. Otomatis, aku dan keluarga menanganinya berbeda. Yang membuatku sedih, seharusnya Jared dan Jayden sebagai saudara kembar bisa bermain bersama.
Siapkan Jawaban
Karena musibah ini, hal-hal yang tak pernah terbayangkan kini harus kulakukan. Misalnya, sedini mungkin belajar bagaimana menjadi orangtua bagi anak buta. Aku juga sudah datang ke Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) dan diajarkan cara mengasuh anak buta. Beruntung pula aku mendapat baby sitter yang sayang dan perhatian pada anakku.
Masih banyak rintangan menanti di masa mendatang. Biaya pengobatan Jared selama ini dan nanti-nantinya, tentu tak sedikit. Di sisi lain, kami harus menyiapkan biaya hidup bagi Jason dan si kembar. Belum lagi harus menyiapkan jawaban buat Jared, bila kelak ia bertanya kenapa dirinya buta. Jawaban yang telah kusiapkan adalah dengan unsur keimanan.
Pernah, katanya, ia diundang Ketua Komite Medik. "Tapi dia hanya membacakan sanggahan dr. F yang mengaku tidak bersalah. Terus terang, kami kecewa dengan pelayanan mereka. Setelah saya minta bantuan hukum Pak Kaligis, mereka baru datang ke rumah saya. Terlambat! Sekarang saya tidak mau menerima permintaan maaf tertulisnya lagi," tegas Juli.
Sementara OC Kaligis menilai, kecuali anak Juli jadi cacat, "Dia juga dirugikan secara materi dan nonmateri. Harus membawa anaknya berobat ke Australia dan menunggu bertahun-tahun anaknya buta hingga dewasa kelak. Kecuali bila terjadi mujizat. Semua bukti kelalaian itu ada, cuma belum bisa dibeberkan karena akan digunakan untuk pembelaan nanti," kata pengacara yang juga akan menuntut secara perdata meski masih membuka peluang untuk mediasi.
Pengacara Risma Situmorang yang sebelumnya menjadi pengacara RS Omni dalam kasus Prita Mulyasari, tidak bersedia memberi tanggapan soal pengaduan Kiki ke Polda Metro Jaya. "Saya belum ditunjuk untuk kasus itu," tegasnya. Risma lalu menunjuk Hadi dari bagian Legal RS Omni. Sayangnya ketika NOVA menghubungi Hadi via hand phone-nya, tidak diangkat. Bahkan di-SMS pun tidak dijawab.
RINI SULISTYATI
KOMENTAR