Sejak SMP, Ming Ming dikenal jago Matematika dan ilmu eksakta lain. Temannya kerap datang minta diajari. Di sisi lain, Ming Ming manja pada ibunya. "Kalau sedang libur dan ke Indonesia, suka tidur sama saya."
Sayangnya, kepulangan Ming Ming terakhir, Januari silam, hanya sebentar. "Cuma 6 hari. Dia masih harus menyelesaikan tugas akhir. Ming Ming pulang untuk merayakan Imlek." Kala itu, kenang Ichiun, ia membelikan baju dan sepatu. "Soalnya, saya yakin, dia butuh kemeja, celana, dan sepatu baru untuk sidang tugas akhirnya."
Ternyata, semua itu tak pernah sempat dipakai Ming Ming. Bahkan kue nastar yang dibawakan sang bunda, belum habis dimakan. "Saya lihat di kamarnya masih sisa satu toples. Itu kue kasukaan dia. Ah, sedih saya melihatnya. Sampai kini, barang-barang pribadi Ming Ming belum saya bereskan. Saya enggak tega, selalu menangis kalau melihat semua itu."
Sejenak, Ichiun terdiam. "Sampai sekarang pun, saya enggak percaya dia sudah meninggal. Tapi, ya, saya hanya bisa pasrah dan mendoakan, semoga dia tenang di sana."
Edwin Yusman F
KOMENTAR