Yang keterlaluan, ada orangtua murid yang menyebarkan pada orangtua lainnya bahwa penyakit Fani menular. Alhasil, putriku dikucilkan teman-temannya. Orangtua itu "kulabrak". Aku tak marah dan hanya menjelaskan padanya semua hal tentang DS, sambil bertanya, bagaimana seandainya anaknya yang seperti Fani? Ia menangis sesenggukan dan minta maaf.
Dari kerja kerasnya, Fani yang sekarang sudah berusia 17 tahun, berhasil mengukir banyak prestasi. Di masa kanak-kanak, ia beberapa kali menjuarai lomba mewarnai. Di usia remaja, Fani meraih medali emas dan perak di berbagai kejuaraan renang gaya dada dan bebas. Baik di dalam maupun luar negeri. Tahun ini ia kembali berlaga di kejuaraan renang di Singapura dan meraih tiga medali emas. Juni nanti, Fani kembali mewakili Indonesia di kejuaraan renang kelas 50 dan 100 meter di Special Olympic, lagi-lagi di Singapura.
Selain itu, ia juga suka main piano sejak kecil dan kini sering tampil di konser tunggal di berbagai mal di Jakarta dan di luar kota . Penampilannya selalu mendapat apresiasi dari berbagai tokoh masyarakat. Rencananya, ia akan tampil di Jerman akhir tahun ini. Pokoknya, ia benar-benar membaganggakan kami, ayah dan ibunya.
Kini Fani sudah mendapat haid. Sebelumnya, pelan-pelan kuberitahu Fani soal itu lewat penjelasan sederhana. Jadi, ketika tiba saatnya, dia tak panik atau takut. Di sisi lain, Fani juga mulai tertarik lawan jenisnya.
Setiap hari, aku, kan, mengantar-jemput dia ke sekolah, jadi aku hafal betul bahasa tubuhnya. Kalau ada cowok yang menarik hatinya, Fani akan terlihat bersikap lebih manis saat bertemu dengan cowok itu. Aku tanggap dan membiarkannya. Aku yakin, Fani telah tumbuh jadi anak yang tahu sopan-santun, kok. Apalagi, aku juga tak pernah lalai menjaga penampilan dan makanan yang dikonsumsi agar tubuhnya bagus. Aku sedih bila ada ada anak DS tak diurusi fisik dan penampilannya, hingga terkesan gemuk tak terurus.
Oh, ya, Fani memiliki dua adik, lelaki dan perempuan. Keduanya normal. Fani amat sayang pada mereka. Bagiku, dua adik Fani adalah "bonus" dari Tuhan atas kesabaranku merawat Fani.
Masa-masa sulit membesarkan Fani, kini sudah kulalui. Sekarang tinggal menapaki tahap berikutnya: membantunya menggapai cita-cita menjadi pianis andal. Semoga!
Rini Sulistyati
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR