"Katanya, untuk acara perpisahan kelas anaknya. Jumlah kepingan puzzle dibuat sama dengan jumlah siswa. Masing-masing memegang satu keping. Jadi, saat pesta perpisahan, bisa ketahuan siapa yang enggak datang," ujar Ummu.
Memang, usaha puzzle sudah ditekuni Ummu selam 10 tahun. Namun, pesanan unik itu, baru sekali diterimanya. Dari situlah Ummu mengembangkan ide puzzle foto dan ternyata laris-manis. "Jelas, saya minta izin ke bapak itu sebelum mengembangkan idenya."
Jenis dan ukuran foto yang dibuat puzzle pun variatif. Mulai dari foto anak untuk suvenir ultah berukuran 4R, foto keluarga, sampai foto prapernikahan berukuran 60 x 90 cm. "Ada juga yang minta puzzle-nya bercerita tentang kehidupan cintanya dengan pasangan, sejak pacaran sampai menikah," ungkapnya.
Kendati pesanan banyak, lanjut perempuan yang tengah menempuh program S2 di Universitas Negeri Jakarta ini, kerumitan membuat puzzle foto yang diberi nama anaknya sebagai merek dagang, Hansa, kurang sebanding dengan keuntungannya. "Desainnya rumit dan harus dibuat satu per satu."
Dalam waktu dekat, lanjutnya, ia akan membuka sistem waralaba. "Banyak yang berminat tapi konsepnya masih terus digodok. Sekarang pakai sistem keagenan dulu bagi yang mau."
Hasuna Daylailatu, Henry Ismono
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR