"Kebanyakan, sih, dari luar Jawa. Ada yang datang mengambil ke Jakarta, ada pula yang sampai sekarang saya belum pernah bertemu. Jadi, pesan lewat telepon, lalu saya kirim dari Jakarta. Uangnya ditransfer," urai Titik yang menjual satu set mukena Rp170 ribu.
"Kalau kodian, harga lebih murah, Rp160 ribu."
Tren Gelombang Cinta
Selain Kawalu, ada pula Kampung Cimawate, Karunajaya, Sukaraja, yang juga jadi pusat bordir di Tasik.
Ndang Wanda (45) yang punya satu mesin bordir komputer dan 80 mesin manual ini mengaku, tiap ke Jakarta membawa mukena dengan total nilai Rp80 juta.
Ayah 4 anak ini memang banyak memproduksi mukena untuk kelas menengah-atas.
Harga perkodinya paling murah Rp2 juta dan paling mahal Rp3,5 juta dengan bahan kain semi-sutera.
Diakui Ndang, tiga bulan menjelang Ramadhan, pesanan mukena mulai berdatangan.
Beruntung, Rabu (13/8) lalu, mesin bordir komputer seharga Rp600 juta yang khusus didatangkan dari Jepang, tiba di rumahnya.
"Jadi lumayan, bisa nguber pesanan yang mulai banyak."J
ika kini Ndang tengah sibuk-sibuknya nguber pesanan mukena untuk Ramadhan dan Lebaran, jangan kira usai Lebaran ia dan karyawannya bisa ongkang-ongkang kaki.
Justru Ndang harus bergegas memenuhi pesanan mukena untuk masa umrah hingga menjelang Lebaran Haji nanti.
KOMENTAR