Chandra Feat. Sheila Madjid
Sebenarnya, Chandra penggemar berat album-album Sheila. Sejak SMP, Chandra sudah bermimpi bisa berduet dengan Sheila. Impian itu pun terwujud ketika Shila menyambut baik ajakan Chandra untuk berduet di album keduanya, Ingatlah Diriku. "Sebenarnya, tahun 2007, aku pernah minta secara serius ke Sheila untuk duet di album pertamaku, tapi enggak kesampaian. Akhirnya, waktu itu aku duet dengan Uthe (Ruth Sahanaya. Red.). Tahun 2008 aku minta lagi, ternyata Sheila oke. Kami lalu bikin lagu, dikirim ke Malaysia, dan Sheila suka, ya, sudah. Kami rekaman di Kuala Lumpur selama satu bulan," ujar Chandra.
Hasilnya, single Ingatlah Diriku menjadi hits di berbagai stasiun radio di Indonesia dan juga di Malaysia. Meski sukses, Chandra menyadari, banyak pendapat miring yang sering menghampirinya. Terutama soal urusan mendompleng nama besar Sheila Madjid yang sudah melegenda. "Aku merasa, Sheila tahu kualitas aku. Sheila juga tentu tak bakalan mau menurunkan derajatnya berduet dengan orang yang tidak sederajat dengan dia. Aku pikir, sih, seperti itu. Kalau toh dibilang mendompleng, kenapa enggak juga?" tutur pria yang pernah berprofesi sebagai konsultan interior arsitektur ini.
Rasa minder juga sempat menyeruak di benak Chandra ketika ia akhirnya bersanding dengan seorang diva. Namun, sikap Sheila yang membumi, justru semakin memantapkan niat Chandra untuk menghasilkan karya yang maksimal dan tidak memalukan kedua belah pihak. "Awalnya aku memang merasa terbebani karena bisa berduet dengan legenda Malaysia. Tapi untungnya, Sheila tidak membuat kondisi yang seperti itu."
Bahkan, renacananya, album Ingatlah Diriku ini akan segera rilis di Malaysia, Mei mendatang. Sheila juga sudah bersedia ikut memperlancar usaha promo Chandra selama berada di negeri jiran tersebut. Termasuk menggelar beberapa pertunjukan.
"Yang penting, seperti halnya pertemanan kami yang tidak akan berhenti, rencana dan hasrat kami dalam bermusik pun tak akan terhenti sampai di sini saja," kata Chandra.
Dewi Lestari Feat. Aqi Alexa
Dipilihnya Aqi, vokalis Alexa, pun bukan asal-asalan. Tipe suara Aqi yang nge-rock namun tetap merdu dan lembut, dirasa serasi dengan warna suara Dewi yang lebih halus. Awalnya, pilihan Dewi jatuh ke Fadli, vokalis Padi. Namun karena Padi dan Dewi tak bernaung di bawah major label yang sama, kerjasama tak bisa terwujud.
Marcell kemudian memberi ide, menyorongkan nama Aqi, mantan vokalis band Tiket yang di awal kemunculannya disebut-sebut bersuara mirip Fadli. Beruntung, saat itu Alexa yang tengah membuat demo album, belum terikat dengan perusahaan rekaman mana pun. "Aqi juga menyambut tawaran itu dengan baik. Dia senang sekali, malah," tutur Dewi lagi.
Yang jelas, Dewi menolak jika dianggap membuat lagu duet ini untuk mencari keuntungan belaka. Toh, saat pembuatan lagu Peluk bersama Aqi, nama Alexa belum seterkenal sekarang. "Bagi saya, yang penting vokalnya cocok dan izinnya tidak repot," tandasnya. "Kalau ternyata belakangan nama Alexa naik, ya, saya ikut senang. Kecipratan rezeki enggak disengaja."
Fenomena lagu-lagu duet yang sekarang marak lagi dilakukan oleh penyanyi-penyanyi Indonesia, bagi Dewi Lestari tak bisa disebut tren. Menurut penulis buku Supernova ini, sejak dahulu, lagu-lagu duet sudah banyak diciptakan dan diproduksi. Dalam album terbarunya saja, Dewi memasukkan dua lagu duet. Selain Peluk, terdapat Aku Ada yang dinyanyikan bersama Arina, adik kandung sekaligus vokalis band indie Mocca.
"Pertimbangan saya adalah untuk menciptakan variasi. Total lagu di album Rectoverso ada 11 judul dan hanya saya sendiri yang mengisi vokal. Rasanya lebih greget kalau ada semacam variasi," tutupnya.
Yetta, Ajeng
KOMENTAR