Hendak mengajak anak silaturahmi keluarga besar untuk pertama kali? Ajarkan dulu mengenai silsilah keluarga dengan cara yang menyenangkan. Dengan demikian, harapannya hubungan antar keluarga lebih hangat dan kompak.
Bagaimana cara mengenalkan silsilah keluarga kepada anak? Ini dia cara serunya!
1. Storytelling atau mendongeng.
Seiring dengan perkembangan kognitifnya, anak dapat diperkenalkan dengan silsilah keluarga melalui storytelling. Melalui teknik storytelling ini, orangtua dapat bercerita kepada anak dengan gaya, intonasi dan alat bantu sehingga menarik perhatian anak.
Anda bisa memberikan dongeng bertemakan keluarga dengan alat bantu buku cerita yang penuh dengan gambar dan warna sehingga lebih dapat menarik minat anak. Ketika orangtua melakukan storytelling maka akan menstimulasi anak untuk bertanya mengenai isi dari buku cerita tersebut.
Dari situlah orangtua pelan-pelan bisa menjelaskan tentang silsilah keluarga. Jelaskan kepada anak bahwa ia juga memiliki anggota keluarga yang sama seperti yang ada didalam buku cerita. Hal ini tentunya dapat menarik minat anak untuk mengetahui dan memahami lebih jauh silsilah keluarga dengan melihat gambar atau figur-figur yang ada di dalam buku cerita.
2. Memperlihatkan foto keluarga.
Dengan menunjukkan foto keluarga, orangtua bisa menjelaskan silsilah keluarga kepada anak satu per satu. Misalnya “Ini kakek dan nenek. Kakek dan nenek adalah orangtua dari ibu atau ayah. Ini tante Rani. Tante Rani itu kakaknya Ibu”.
Orangtua bisa menjelaskan hal tersebut secara berulang-ulang. Setelah itu, Anda minta anak untuk menyebutkan kembali anggota keluarga sambil memintanya menunjuk orang-orang yang disebutkan.
3. Membuat pohon keluarga.
Pohon keluarga bisa membantu anak untuk memberikan pemahaman mengenai silsilah keluarga. Orangtua bisa mulai dari memperkenalkan anak kepada kakek dan neneknya, lalu diberi penjelasan bahwa kakek dan nenek adalah orangtua dari ayah dan ibu.
Melalui pohon keluarga ini orangtua bisa menjelaskan kepada anak silsilah keluarga secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal seperti buyut, anak, cucu, cicit dan seterusnya. Sedangkan secara horizontal seperti saudara kandung dari ayah, saudara kandung dari ibu beserta pasangan dan anak-anaknya (sepupu).
KOMENTAR