Marlon Alex Napitupulu, pelayan Kafe Olivier, menyampaikan bahwa jarang ada pengunjung di kafe tersebut yang langsung membayar pesanannya.
Bahkan, kata Marlon, hampir tak ada pengujung yang melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, saat Jessica Kumala Wongso hendak langsung membayar pesanannya di Kafe Olivier, Marlon heran.
Jessica memesan dua minuman coktail dan satu es kopi vietnam pada Rabu (6/1/2016).
"Dia (Jessica) minta close bill, saya tanya, 'Kenapa langsung bayar kak? Kan minumannya belum jadi'. 'Saya (Jessica) mau traktir teman-teman saya'," kata Marlon saat menyampaikan keterangannya sebagai saksi dalam persidangan kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).
Berdasarkan keterangan saksi dalam persidangan sebelumnya, Jessica hendak bertemu dengan tiga kawannya, yakni Mirna, Hani alias Boon Juwita, dan Vera di Kafe Olivier.
Baca juga: Eksepsi Jessica Ditolak, Ayah Mirna Tepuk Tangan Sendirian
Hari itu, Jessica pun diantar Marlon ke kasir untuk membayar pesanan. Dalam persidangan, Marlon kembali menyatakan bahwa pembayaran langsung oleh tamu sangat jarang terjadi di Kafe Olivier.
"Bukan standarnya sih. Dia yang meminta untuk close bill. Kalau untuk close bill itu jarang dan mungkin tidak pernah," sambung Marlon.
Tamu, lanjut Marlon, biasanya hanya membayar dana pertama (DP) apabila ingin mentraktir teman. Apabila sudah selesai, maka tamu akan melunasi pembayaran.
Adapun Mirna meninggal setelah meminum kopi Vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016).
Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut. JPU mendakwa Jessica dengan dakwaan tunggal, yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
Kahfi Dirga Cahya / Kompas.com
KOMENTAR