NOVA.id - Inilah salah satu wujud nasionalisme dari masyarakat di perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG).
Demi memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-72, mama-mama di Kabupaten Boven Digoel serentak menggelar acara menjahit 17 buah bendera merah putih ukuran 180x120 centimeter, Minggu (13/8).
Baca juga: Jangan Jadi Orangtua Overprotektif, Ini Ciri dan Dampak Negatifnya Bagi si Kecil
Acara yang diinisiasi oleh Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 405/Surya Kusuma ini digelar di empat distrik, yakni Distrik Mindiptana, Waropko, Ninatie dan Kombut.
Terlihat puluhan mama-mama sangat antusias mengikuti kegiatan menjahit bendera merah putih secara manual ini.
Dengan sabar mereka menjahit dengan tangan, kain merah dan putih yang telah disiapkan oleh Satgas Yonif 405/SK.
Baca juga: Sebaiknya Asuh si Kecil dengan Pola Autoritatif, Ini Alasannya
Ketua PKK Kampung Ninatie, Nicholas Namno mengaku bahwa dirinya dan masyarakat setempat sangat senang berkumpul untuk beramai-ramai menjahit bendera merah putih.
"Kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap bendera merah putih sebagai bendera Indonesia serta dapat meningkatkan rasa cinta kepada tanah air Indonesia," kata Namno, seperti diikutip dalam siaran pers Pendam IV Diponegoro, Rabu (16/8).
Baca juga: Mam dan Pengasuh Beda Cara Asuh? Ini Bahayanya
Sementara itu Dansatgas Yonif 405/Surya Kusuma Letkol Inf Diantoro menyebutkan, daerah perbatasan adalah garda terdepan bangsa.
"Menjahit bendera merah putih bersama-sama memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia adalah momen yang tepat untuk menanamkan jiwa nasionalisme masyarakat perbatasan RI-PNG," kata Diantoro. (*)
Baca juga: Himbauan untuk Para Orangtua, Ini Bahayanya Jika Membiarkan Anak Naik Odong-odong, Serem!
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul, "Puluhan Ibu di Perbatasan RI-Papua Nugini Menjahit Bendera Merah Putih."
KOMENTAR