Sayangnya, aktivitas tanpa jeda dan jarak dari rumah menuju kantornya yang cukup jauh lama-lama membuat Tasya lelah. Apalagi, ia harus menggunakan transportasi umum. Ia harus menunggu bis datang tanpa kepastian, bersabar saat jalur bisnya diambil mobil pribadi, mendapati trayek bisnya ditutup karena demonstrasi, hingga naik turun mikrolet demi sampai ke rumah.
Sebenarnya, sudah lama Tasya berpikir untuk memiliki kendaraan pribadi. Selain lebih praktis, Tasya juga dapat menghemat sekaligus mengatur waktu. Ia pun bisa beristirahat lebih lama. Akan tetapi, mobil idaman Tasya harganya pun tak murah. Ia juga tidak mau berutang terlalu banyak. Toh, harga mobil menyusut setiap tahun.
Di sisi lain, Tasya pun masih membutuhkan biaya kuliah. Tentu saja, nominalnya tak sedikit. Untung saja Tasya cerdas. Ia memutuskan bergabung dengan perusahaan wadah plastik ternama. Hingga hari ini, terhitung sudah dua tahun Tasya bekerja di tempat ini.
Pekerjaan utamanya pun tak terganggu, sebab perusahaan ini sangat fleksibel dalam urusan waktu. Tasya pun mempunyai pendapatan lebih untuk ditabung. Rekan-rekan sales force juga membuat Tasya lebih semangat. "Mereka inspirasi saya, sebab bisa mendapatkan penghasilan luar biasa besar dan tak terbatas. Meski demikian, waktunya bisa kita atur sendiri. Enak, kan?"
Alhasil, mimpinya memiliki mobil tanpa harus berutang pun bisa diraih dalam hitungan tahun. Ia kini lebih leluasa mengatur jadwal hingga melebarkan usahanya bersama perusahaan wadah plastik berkualitas ini. Tak hanya itu, Tasya menjadi lebih percaya diri sehingga ia lebih mudah melangkah maju dalam mewujudkan segala impiannya.
Astrid Isnawati
KOMENTAR