5. Berhenti Memanipulasi dan Memainkan Perasaan
Beberapa anak mungkin sekedar mem-beo dalam kebiasaan "maaf, saya.." atau "Saya minta maaf" untuk menghindari orang tua marah dan meloloskan diri dengan cepat dr kesalahan. Sebagai orangtua, Anda memang tidak bisa memaksa perasaan mereka.
Permintaan maaf sebaiknya memang tidak selalu berupa pemaksaan. Memaksa anak hanya akan membuat anak "meminta maaf palsu" untuk mengikuti keinginan orang tua. Semua sebaiknya disesuaikan dengan usia, temperamen, situasi dan emosi anak.
Beberapa anak mungkin memerlukan beberapa saat untuk tenang sebelum meminta maaf. Anak berusia 2 tahun yang memukul kakaknya butuh dua menit untuk duduk di kursinya sendiri dan mengingat jika memukul itu sakit. Setelah kemarahannya reda, barulah ia siap memeluk kakaknya. Sedangkan anak 10 tahun yang berkelahi dengan saudaranya harus mengatasi luka harga dirinya dengan waktu yang lebih lama, sebelum mengingat jika berkelahi adalah hal yang salah.
Adalah tugas orang tua untuk memastikan permintaan maaf yang dilakukan kedua anak menjadi awal dimulainya keceriaan baru. Tapi, Anda tidak boleh memaksakannya segera terjadi. Anda hanya dapat menciptakan model, yakni Anda sendiri. Dan, ajarkan jika "orang senantiasa memelihara kedamaian dengan orang lain, akan merasa lebih baik dalam dirinya".
Laili / dari berbagai sumber
KOMENTAR