Dokter Arju yang baik,
Saya S (26) baru menikah 3 bulan ini. Dulu saya pernah menikah dengan pria berwatak kasar. Ya, saya memang janda sebelum menikah lagi dengan suami yang sekarang. Saya khawatir Dok, karena oleh mantan suami dan keluarganya saya pernah dikatakan mandul. Jujur, saat itu saya benar-benar syok dan tak terima dikatai begitu.
Saat itu akhirnya saya buktikan dengan memeriksakan kandungan ke dokter spesialis di kota saya. Setiap kali berkonsultasi, matan suami tak pernah mau menemani. Dokter ternyata mengatakan kandungan saya baik-baik saja, tak ada masalah sedikit pun. Dokter hanya menyarankan saya menjaga pola makan, dan jangan memikirkan hal-hal yang bisa membuat stres.
Sayangnya, pernikahan kami kandas dan hanya berjalan 1 tahun saja. Kini saya sudah menikah lagi dengan duda yang sudah memiliki anak. Di sisi lain saya bersyukur mendapatkan suami yang baik dan pengertian. Tapi, saya juga masih trauma, apakah bisa mempunyai keturunan lagi atau tidak. Setelah menikah 3 bulan ini, saya hanya merasakan terlambat datang bulan saja, tapi selalu haid.
Dok, apakah perempuan yang sudah menikah, haidnya akan jadi sering terlambat ya, sebab saat masih gadis haid saya sangat teratur? Apakah saya masih bisa punya keturunan Dok, mengingat di keluarga saya memang ada kerabat perempuan yang mandul? Apakah saya boleh disuntik kesuburan? Berat badan saya 75 kg dan tinggi badan 168 cm. Apakah berat badan berpengaruh kepada ksuburan? Terima kasih jawabannya.
S - Palembang
Ny. S di Palembang,
Saya perlu menjelaskan terlebih dahulu, masalah keterlambatan mempunyai anak (infertilitas) dapat disebabkan berbagai faktor. Penyebab infertilitas bisa timbul dari istri atau suami. Sekitar 35 persen penyebab infertilitas adalah faktor suami, 50 persen dari faktor wanita, dan 15 persen tak dapat dijelaskan.
Dari pihak suami dapat terjadi gangguan pembentukan sperma yang sehat. Kelainan pada sperma bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain hormonal, trauma, infeksi, lingkungan, radiasi.
Bila faktor yang mengganggu proses pembentukan sperma dapat dihilangkan, maka sperma itu siap untuk membuahi sel telur Anda. Sedangkan masalah yang dapat timbul pada wanita, antara lain faktor hormonal, infeksi, radiasi, obat-obatan. Antara lain hal itu dapat mengakibatkan penyumbatan pada saluran telur, di mana lokasi itu dibutuhkan untuk pertemuan sperma dan sel telur.
Mengenai kesuburan pada diri Anda, sebenarnya secara umum saya nilai masih mungkin baik. Pertama, dari usia Anda yang masih tergolong usia masa subur (terbaik antara 20-35 tahun), kedua, pemeriksaan dokter yang mengatakan kondisi Anda baik, siklus haid Anda yang sebelum menikah teratur.
Sepertinya masalahnya di sini timbul dari berat badan Anda yang lebih dari seharusnya. Perlu diketahui, masalah kelebihan berat badan bisa menjadi masalah, karena akan menganggu keseimbangan hormon Anda.
Saran saya, untuk mendapatkan siklus haid teratur dan mempunyai hormon yang seimbang, cobalah menurunkan berat badan. Guna mencapai berat badan ideal, lakukan olah raga teratur, konsultasi ke dokter gizi di kota Anda untuk memperhitungkan pola makan dan berat ideal yang harus di capai.
Bila Anda sudah berhasil mencapai berat ideal, tetapi masih bermasalah dengan siklus haid, serta belum juga mengalami kehamilan, anjuran saya, berkonsultasi ke dokter kandungan berdua dengan suami. Seperti sudah saya uraikan di atas, semua penyebab infertilitas pasti menyangkut suami dan/ atau istri, meskipun ia sudah mempunyai anak sebelumnya.
Ada satu masalah yang bisa terjadi terkait dengan infertilitas ini, dimana didapatkan hasil pemeriksaan dokter, baik dari suami maupun istri, tapi ternyata istri mempunyai imun terhadap sperma suami.
Sehingga setiap sperma yang masuk akan dimatikan oleh antibodi istri. Ini satu contoh mengapa suami harus mendampingi istri dalam memeriksakan masalah infertilitas, agar dokter bisa lebih mudah menganalisa masalah yang timbul.
Konsultan: dr. Arju Anita, Sp.OG
KOMENTAR