Bagaimana awalnya Anda mendapat julukan dokter "spesialis" memperindah bokong?
Sebenarnya ini tidak sengaja. Ceritanya, pada tahun 2006, ada seorang ibu yang datang ke tempat praktik saya. Ibu muda itu mengeluh bokongnya tepos, kurang berisi. Dia merasa terganggu dan tidak percaya diri. Sebagian besar wanita, kan, menganggap bokong sebagai bagian tubuh yang eksotik. Dia ingin bedah plastik dan diberi silikon.
Anda langsung menerima?
Tidak. Sebab saya belum pernah mempelajari teknik pemakaian silikon pada bokong ketika saya mengambil spesialis bedah plastik, maupun dari senior saya di Rumah Sakit Dr. Soetomo, misalnya Prof. Djohansyah Marzuki, Prof. Syaifudin Noer, atau Prof. David Perdanakusuma. Demikian pula, ketika saya baca-baca dari literatur di luar negeri juga saya belum ketemukan. Tapi, saya yakin hal itu bisa dilakukan. Kan pada dasarnya tidak beda jauh dengan pemasangan silikon untuk memperbesar payudara, cuma beda tempat. Tapi, karena ini menyangkut tubuh manusia, tidak boleh sembarangan. Apalagi, di bokong, kan, banyak syaraf berseliweran.
Lantas?
Saya menghubungi pemasok silikon yang biasa bekerjasama dengan saya. Ternyata benar, bahwa memang ada silikon yang khusus untuk ditanam di bokong. Hanya saja, di Indonesia memang hampir tidak pernah ada yang memesan. Karena itu, kalau memang pesan maka bahannya akan dipesankan langsung dari Perancis. Dari pemasok itu juga saya diberi berbagai literatur maupun video tentang teknik pemasangannya silikon tersebut.
Langsung Anda pelajari?
Tentu saja. Lagipula bagi saya ini adalah tantangan karena ini, kan , ilmu baru. Saya pelajari secara detail, tentang teknik pemasangannya. Setelah merasa yakin, si ibu tersebut saya hubungi untuk kemudian dilakukan operasi.
Sempat deg-degan enggak?
Manusiawi-lah, tapi karena ini menyangkut sebuah proses pembedahan, saya harus mempunyai keyakinan bahwa ini akan berhasil.
Hasilnya bagaimana?
Alhamdulillah, operasi berjalan lancar sesuai dengan harapan. Operasi perdana itu berjalan tanpa hambatan.
Bagaimana komentar si pasien?
Wow...dia gembira sekali. Dia merasa puas, karena dambaan memiliki bokong yang indah terwujud. Nah, dari satu pasien tersebut akhirnya menjalar dari mulut ke mulut.
Secara teknik, apa yang membedakan dengan penanaman silikon di payudara?
Secara fisik bentuk silikonnya sama. Mirip kue bakpau berwarna putih semi transparan, lentur tapi kuat. Cuma kalau silikon untuk bokong memang lebih keras dan kenyal, sebab benda itu kan harus kuat menahan beban tubuh si pemakai ketika duduk.
Sedangkan untuk tekniknya berbeda. Pemasangan di bokong ini, dimasukkan lewat belahan kedua belah bokong. Hanya saja, agar tidak menyentuh syaraf, peletakkan silikon itu di antara jaringan otot atas dan tengah. Operasinya tergolong cepat, hanya satu jam. Setelah empat hari sudah pulih dan bisa langsung beraktivitas.
Apa tidak takut silikon pecah?
Rasanya hampir tidak mungkin pecah. Silikon ini, meski bentuknya lembek tapi sangat kuat. Jangankan menahan beban orang, meski dilindas kendaraan tidak akan pecah, kok. Dan silikon yang digunakan di dunia kedokteran sekarang ini adalah silikon padat yang memang sudah standar internasional. Karena tidak akan menimbulkan dampak bagi si pemakai. Sementara silikon cair sudah dilarang oleh peraturan kesehatan dunia.
Lalu seberapa banyak silikon yang dibutuhkan masing-masing bokong?
Untuk mengetahui diperlukan pengukuran dulu, sekaligus seberapa besar pasien menginginkan. Yang pasti, yang tersedia, ada yang berukuran 100 cc sampai dengan 900 cc. Belakangan ini saya tahu, yang paling banyak menanam silikon di bokong adalah penari-penari di kawasan Amerika Latin, misalnya Argentina, Brazil dan sekitarnya. Bokong mereka terlihat besar dan seksi ternyata bukan natural tapi pasangan silikon.
Kalau di Indonesia, yang banyak mempergunakan siapa saja?
Selama ini yang datang ke saya adalah ibu-ibu muda yang gemar ke pusat kebugaran. Karena di fitness center kan menggunakan pakaian ketat, jadi kalau bokongnya kurang berisi mereka kurang percaya diri.
Selain membesarkan, apa ada enggak kebalikannya, datang untuk mengecilkan bokongnya yang berukuran besar?
Sebenarnya bisa saja, misalnya dengan liposuction atau penyedotan lemak di bagian yang dianggap berlebihan lemaknya. Tapi, selama ini tidak ada. Yang datang ke sini biasanya untuk membesarkan saja.
(Ada cerita lucu yang dialami Iswinarno. Suatu hari ia didatangi seorang mahasiswa yang ingin memperbesar bokong. Dia merasa rendah diri punya bokong yang tepos hingga tak pede ikut ujian skripsi dan wisuda. Permintaan itu langsung ditolaknya. Alasannya dinilai mengada-ada dan tak rasional. Rupanya si mahasiswa tak putus asa. Hari berikutnya dia datang lagi dengan permintaan yang sama. Iswinarno pun menduga si mahasiswa waria. "Ternyata lain hari ia datang dengan pacarnya. Jadi dugaan saya meleset." Iswinarno baru mau melakukan operasi setelah ibu si mahasiswa ini ikut meminta dan menjamin biaya operasi yang lumayan besar ini. "Rupanya dia anak seorang jenderal di Jakarta." Anehnya, 6 bulan berikutnya, si mahasiswa itu minta silikonnya dilepas. Karena ada masalah? "Tidak! Dia pasang silikon itu, kan, agar pede saat wisuda saja. Makanya setelah wisuda minta dilepas," kata Iswinarno sambil menunjukkan silikon yang pernah dipasang di bokong mahasiswa itu.)
Omong-omong, sejauh mana sih orang boleh melakukan bedah plastik?
Ada tiga kriteria. Kalau tidak memenuhi kriteria tersebut seorang dokter bedah plastik boleh menolaknya. Pertama, harus sudah dewasa. Kedua, kekurangan pada bagian tubuhnya membuat dia merasa terganggu atau kurang percaya diri, salah satu contohnya yang terjadi pada pasien laki-laki saya tadi. Ketiga, keinginan itu murni dari dirinya sendiri, bukan dari orang selain dirinya. Misalnya ada seorang perempuan ingin memperbesar payudara, karena keinginan suaminya. Ini jelas tidak boleh. Makanya, ketika pasien datang saya harus mengorek dulu, apa alasannya.
Apa yang diinginkan oleh setiap pasien itu seratus persen berhasil?
Oh tidak. Cuma, seorang dokter mengusahakan semaksimal mungkin. Kan setiap orang itu kelenturan otot maupun jaringan tubuhnya berbeda-beda. Makanya, saya selalu memotret sebelum dan sesudah operasi dilakukan. Hal itu sebagai pembanding.
Memang orang melakukan operasi itu perilakunya terkadang lucu-lucu. Seringkali yang datang ke ruang praktik saya dengan membawa foto Krisdayanti atau Mulan Jamela. Orang ini, minta agar bagian tubuhnyanya diperbaiki mirip seperti artis tersebut. Tapi, lagi-lagi sebelum melakukan niatnya saya selalu memberi pengertian seperti di atas.
Anda juga melakukan operasi plastik selain pada bokong?
Pemasangan silikon pada bokong itu hanya sebagian yang saya tangani. Di RS. Dr. Soetomo serta di RS. Darmo dan RS. Internasional Surabaya, saya juga menangani operasi bedah plastik lainnya. Misalnya, memperbaiki payudara, memperbaiki dagu, mengencangkan pipi, memperbaiki hidung, vaginoplastis dan masih banyak lagi. Hanya saja, soal operasi bokong orang tahunya mesti ke saya.
Untuk saat ini, yang paling banyak diminati orang operasi apa saja?
Yang paling diminati memperbaiki hidung, mengencangkan pipi, dan belakangan ini meningkat juga operasi vaginoplastis, yakni bedah plastik memperbaiki bentuk vagina.
Bagaimana ceritanya Anda menekuni spesialisasi Bedah plastik?
Selepas dari Fakultas Kedokteran UGM, rencananya saya mau melanjutkan spesialis Bedah Umum. Ketika pendaftaran, saya dapat informasi spesialis Bedah Plastik butuh banyak dokter, terutama di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. (Untuk saat ini jumlah dokter Bedah Plastik di Surabaya baru enam orang termasuk Iswinarno). Lagipula, kalau ingin masuk spesialis Bedah Plastik saat itu bisa langsung tidak perlu ambil Bedah Umum dulu. Bagi saya, itu kebetulan karena sebenarnya saya juga minat ke sana.
Apa yang menarik dari Spesialis Bedah Plastik?
Sangat menyenangkan. Karena bedah plastik memasukkan unsur estetika dalam setiap tindakan. Kalau bedah biasa tidak perlu mempertimbangkan segala sesuatunya, yang penting luka itu dijahit lalu cepat sembuh. Sementara kalau bedah plastik, juga mempertimbangkan luka pembedahan itu bagaimana caranya supaya tersamar sehingga penampilannya tetap terlihat bagus.
Melihat jumlah dokter Bedah Plastik di Surabaya sangat sedikit, bisa dibayangkan betapa sibuknya Anda sehari-hari?
Memang sih cukup sibuk, tapi bedah plastik ini tidak seperti bidang-bidang lain misalnya dokter kebidanan yang harus selalu stand by. Jadi, sore hari pun saya sudah bisa kumpul bersama keluarga di rumah (Dari hasil perkawinannya dengan Natasya Marlina, SH, pada tahun 1999, Iswinarno dikaruniai dua putra, Naufal Agus Izamahendra (9) dan Rafif Marten Rabani Dahlan (5).)
Saya juga mengajar di Fakultas Kedokteran Unair dan saat ini sudah siap-siap untuk mengikuti kuliah S-3.
Omong-omong, berapa sih biaya untuk operasi bokong?
Sekitar Rp 20 jutaan.
GANDHI WASONO M.
KOMENTAR