Orangtua seringkali menaruh harapan terlalu tinggi. Misalnya menargetkan waktu yang sama antara dia dengan anaknya. Anak tentu membutuhkan waktu lebih lama dibanding orang dewasa dalam mengerjakan segala sesuatunya. Kalau orangtua merasa bisa menyelesaikan "pekerjaan" tersebut 5 menit, anak usia ini mungkin butuh waktu 15 menit lebih lama.
Buat menjadi masalah anak
Buat menjadi masalah anak
Beberapa anak tertentu memang harus "dibenturkan" dengan masalah supaya sadar. Misalnya ia jadi ketinggalan piknik sekolah karena keleletannya, atau ia tidak kebagian susu karena tugas gambarnya yang tak kunjung usai. Biasanya konsekuensi seperti ini sangat "membekas" untuk anak usia pra sekolah.
Gunakan permainan
Gunakan permainan
Gunakan permainan yang membutuhkan ketepatan waktu, misalnya bermain peran sebagai pemadam kebakaran saat mengerjakan sesuatu. Katakan padanya kalau ia tidak segera menyelesaikan tugasnya, maka bangunan itu akan habis terlalap api. Atau balapan mobil untuk membantunya menghabiskan makan lebih cepat, dan sebagainya.
Tujuan yang realistis
Tujuan yang realistis
Orangtua harus realistis, tidak perlu anak selalu menyelesaikan tugasnya lebih dulu dibandingkan yang lain. Tetapi pastikan bahwa ia menyelesaikan tugasnya dengan baik dan tidak melewati waktu yang ditentukan.
Jangan memberi label
Jangan memberi label
Jangan beri anak label "si lelet" atau sering mengatainya lelet, karena hal tersebut bisa dijadikan alasan/excuse untuk mengerjakan segala sesuatunya secara boros waktu. Dalam benaknya, selesai pertama atau terakhir, toh tetap saja dipanggil si lelet, jadi untuk apa harus memenuhi target yang Anda berikan.
Nakita
KOMENTAR