TabloidNova.com - Perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan tradisi makan bersama yang pada dasarnya bermakna ungkapan kebersamaan dan keutuhan keluarga. Acara makan itu selalu ditandai dengan menu-menu yang khas, dari hidangan bandeng, rebung, hingga kue keranjang sebagai hidangan penutupnya.
Setiap hidangan yang disajikan dalam tradisi jamuan makan Imlek memiliki makna dan filosofi tertentu, yang semuanya memberikan kebaikan dan keharmonisan bagi keluarga yang menikmatinya.
Jamuan makan Imlek biasanya diawali dengan makanan pembuka berupa Thousand Years Egg. Lima kombinasi makanan pembuka seperti udang mayones, lumpia sayur, irisan daging sapi, crabstick, dan ubur-ubur, disajikan dalam acara tradisi perayaan Imlek yang digelar Mal Ciputra, Jakarta, Jumat (13/2) lalu. Thousand Years Egg itu sendiri melambangkan umur yang panjang dan kesehatan.
Masih sebagai pembuka, disuguhkan Hipio Soup. Hipio terbuat dari gelembung renang ikan (atau sering disebut perut ikan). Makanan ini menyiratkan makna ketahanan dan keuletan dalam menghadapi kesulitan hidup, baik dalam kehidupan, bisnis, karier, pendidikan, dan lain sebagainya.
Roasted Duck termasuk hidangan favorit siapa saja. Dalam tradisi Imlek, bebek panggang dianggap sajian yang istimewa karena tidak selalu disediakan di meja makan. Roasted Duck hanya dihadirkan dalam momen khusus seperti hari-hari besar.
"Di sini, roasted duck-nya menggunakan Hong Kong style, di mana seluruh bagian bebek dimakan, dari daging hingga kulitnya yang dibuat crispy. Berbeda dengan Peking style yang hanya menyediakan kulitnya yang cripsy, dan dihidangkan dengan kulit lumpia," papar Aji Chen Bromokusumo, pemerhati kuliner Tionghoa dari Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia.
Menu wajib lainnya adalah bandeng, yang dalam jamuan makan Imlek kali ini diolah sebagai Pindang Bandeng. Disebut juga sebagai Nian nian you yu, yang bermakna setiap tahun ada "sisa". Maksudnya, ada rezeki berlebih dan bisnis, karier, kesejahteraan akan semakin baik dari tahun ke tahun. Duri bandeng yang banyak melambangkan dua hal: kesulitan hidup, sekaligus banyak rezeji.
Bambu merupakan tanaman yang sangat khas di Tiongkok. Tunas mudanya, yang disebut rebung, menjadi sajian yang sangat populer. Menu Ca Rebung, melambangkan semangat hidup yang baru. Hal ini sesuai dengan filosofi tunas bambu itu sendiri, bu bu gao sheng, yang artinya semakin lama semakin sukses. Tunas bambu yang tumbuhnya ke atas menunjukkan harapan dalam karier, kesehatan, bisnis, atau pendidikan, yang selalu tumbuh ke atas.
"Haisom memang tergolong makanan mewah. Dalam hidangan Cantonese style, biasanya dimasak sebagai sup dengan perut babi," papar Aji. Namun, dalam jamuan makan Imlek saat itu, haisom ini dimasak dengan saus tiram, dengan campuran jamur dan brokoli.
Cantonese Glutinous Rice, atau Nuomi Fan, yang disajikan selanjutnya adalah semacam kue bacang. Sajian ini menggunakan beras ketan, dengan isian berupa ebi, lap cheong (sosis China yang keras), dan jamur. Berbeda dengan bacang yang dibungkus rapat, Nuomi Fan ini hanya dibungkus dengan daun teratai, namun tidak ditutup rapat. Fungsi daunnya sendiri untuk memberi aroma saat dimasak.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR