Tanyakan ke dokter mengenai diagnosis penyakit dan cari tahu informasinya. "Kata dokter, anak kena bronchitis. Nah, orangtua bisa mencari informasi tersebut. Cocokkah dengan gangguan yang dialami anaknya? Lalu, apa yang bisa dilakukan di rumah?" Dokter juga harus terbuka mengenai penyakit Si Anak."Kalau masih ragu-ragu, bisa melakukan second opinion."
Tepat Dosis & Lama Pemberian Obat
Kalau obat yang diberikan sesuai indikasi, orangtua harus memastikan obat itu taat aturan. "Selain sesuai instruksi dokter, orangtua pun bisa membaca resepnya. Tanyakan lagi ke apoteker jika ada yang kurang jelas. Dan, jangan lupa membaca leaflet yang disertakan di kemasan obat."
Carilah kontra indikasinya dan hubungi dokter kalau menemukan perbedaan. "Misalnya, obat tidak boleh diberikan untuk anak di bawah usia 2 tahun, tapi diberikan ke anak usia 6 bulan." Baca pula indikasi dan efek samping. Umpama, ada efek samping mengantuk, padahal diminum pagi-pagi sebelum anak bersekolah. Selain itu, perhatikan apakah obat harus habis atau tidak.
Tepat Cara
Pasien harus mengikuti instruksi pemakaian obat. Misalnya, obat diminum saat perut kosong, setelah makan, di antara waktu makan, atau tepat per 8 jam. Pasalnya, obat baru bisa bekerja dalam kondisi tertentu.
Tepat Biaya
Dokter bukan orang yang ikut menjual atau membelikan obat, karena ia hanya menerima informasi dari sales obat dan mengetahui keunggulan obat tersebut. "Jadi, pasien bisa meminta obat generik dengan mekanisme dan mutu yang sama."
Tepat Informasi
Buka web www.milissehat.web.id dan www.idai.or.id untuk mencari informasi. Misalnya, Anda bingung kenapa anak menangis terus-menerus. Anda akan diberi tautan tertentu yang bisa dicocokkan dengan kondisi anak. "Lakukan hal itu sebelum sampai ke dokter, ya! Cari infonya dulu. Kalau dilakukan setelah dikasih obat, ya mubazir."
Cara Rumahan
Lakukan cara sederhana dengan bahan-bahan yang tersedia di rumah dan tanpa memberikan obat.
KOMENTAR