Banyak juga orangtua muda yang belum siap memiliki anak. Akibatnya, mereka tidak mampu memenuhi bonding Si Kecil. Menurut Rustika, sebelum menikah atau punya anak, para ibu ini sebaiknya belajar tentang tahap perkembangan anak dan bagaimana cara untuk memenuhi tahap-tahap tersebut. Termasuk belajar tentang self healing untuk mengatasi stres.
Salah satu contoh ketika Si Ibu mengalami baby blues usai melahirkan. Ibu muda ini menjadi cemburu tanpa alasan pada Si Kecil, karena orang-orang di sekitarnya mendadak lebih memerhatikan bayinya ketimbang dirinya. "Ini berarti Si Ibu masih selfish, belum dewasa. Intinya, Si Ibu harus mendewasakan dirinya sebelum punya anak," ujar Rustika.
Bekerja Dari Rumah
Jadi, bagaimana jalan keluarnya supaya wanita karier tetap bisa memenuhi bonding dengan anaknya? Sebelum mempunyai anak, sebaiknya dipikirkan cara yang cerdas, misalnya bagaimana memilih pekerjaan yang fleksibel. Ada banyak cara yang bisa dilakukan ibu yang juga wanita karier agar bonding anak bisa terpenuhi. Yang pertama adalah mengambil cuti. Kalau cuti formal tiga bulan masih kurang, tak ada salahnya mengambil cuti tambahan tanpa ditanggung kantor. Namun, ada juga orangtua bekerja yang karena terpaksa lantas berhenti atau cuti tanpa tanggungan demi mendampingi buah hatinya, sementara jiwa mereka tidak di situ. Yang ada, Si Ibu menjalani masa-masa 0-2 tahun anaknya dengan beban, tidak menikmati, dan tidak bahagia. "Apa yang terjadi? Tujuan memenuhi rasa aman anak akhirnya tidak terbentuk. Yang ada, Si Ibu jadi tertekan dan merasa terbebani," jelas Rustika.
Sekarang, banyak ibu-ibu muda yang memilih menjadi pengusaha, yang tentu dari sisi waktu lebih fleksibel. Dan ternyata, lanjut Rustika, dari sekian wanita yang memutuskan stop bekerja dan menjadi pengusaha atau bekerja dari rumah, penghasilannya malah lebih besar. Mereka juga terhindar dari stres dan bisa menikmati pekerjaannya. "Apalagi sekarang zaman sudah maju, pekerjaan bisa dilakukan dari rumah melalui internet. Bisnis online, misalnya. Jadi, bukan berarti punya anak adalah akhir dari karier. Karier tidak harus full time job, kan?"
Mengontrak atau menyewa rumah yang dekat dengan kantor juga bisa dipilih, sehingga Si Ibu masih sempat untuk menengok Si Kecil setiap saat. Cara lain yang lebih cerdas adalah menitipkan anak di kantor atau dekat kantor. Pukul 10 pagi, Si Ibu bisa memberikan ASI. Jam istirahat siang, Si Ibu bisa kembali menemani anak. Pukul 3-4 sore, Si Ibu bisa memberikan ASI lagi, dan seterusnya. "Lebih bisa diatur. Ini yang perlu didorong pada perusahaan besar," saran Rustika.
Toh, seandainya semua cara ini tidak bisa juga dipenuhi, masih ada nenek atau oma yang bisa "menggantikan" peran Si Ibu. Meski tidak bisa 100 persen, cara ini masih lebih baik ketimbang menyerahkan bonding anak ke pembantu atau baby sitter. Yang harus dicermati, di usia yang krusial ini, anak justru belajar dari orang terdekatnya. "Dia bakal mengadopsi cara berbicara dan cara berpikir orang terdekatnya," pungkas Rustika.
Hasto Prianggoro / bersambung
KOMENTAR