Bila semua sudah dapat diatasi, langkah selanjutnya adalah membahas yang telah terjadi. Setelah itu, buat antisipasi berikutnya.
Misalnya, kecelakaan terjadi karena anak terlempar dari ayunan. Antispasinya bisa dengan membuat seatbelt pada ayunan. Atau beri pasir di dekat ayunan untuk meminimalkan risiko. Kalau perlu mesti ada staf sekolah yang selalu menjaga di situ.
ANTISIPASI ORANG TUA
Bawalah perbekalan P3K ke mana pun pergi bersama anak, seperti obat merah, obat terbentur, es tonjok, plester, alkohol, inhaler, dan lainnya.
Kecelakaan tidak dapat diramalkan di mana dan kapan akan terjadi. Perbekalan ini membantu bila pihak TK anak kita ternyata kurang peduli terhadap masalah P3K. Paling tidak kita punya sesuatu untuk pertolongan pertama. Anak penderita asma, misalnya, tentu akan tersiksa bila sesak napasnya datang selagi bermain. Sementara, tidak semua TK bisa menyediakan inhaler. Jadi enggak ada salahnya disiapkan sendiri.
Bersikaplah terbuka mengenai kondisi kesehatan anak.
Apalagi jika anak memiliki kasus khusus seperti autisme dan epilepsi. "Kelainan yang sering ditutupi adalah epilepsi. Mungkin karena ketika anfal kondisinya tidak enak dilihat. Orang tua lalu menganggapnya sebagai sesuatu yang memalukan. Padahal bila tidak diinformasikan pada pihak sekolah akan bahaya sekali. Kalau sampai guru tidak tahu cara menangani anak epilepsi, kan, malah memperburuk keadaan," papar Tari.
Alasan lain orang tua menutup-nutupi kondisi kesehatan anak adalah kekhawatiran bahwa si anak tidak akan diterima di sekolah tersebut. Padahal ini bukan masalah ditolak atau diterima, tapi dengan mengetahui riwayat kesehatan anak, pihak sekolah akan dapat memberikan pertolongan pertama dengan lebih baik. Jangan sampai terjadi salah penanganan.
BIAYA RUMAH SAKIT
Bagaimana dengan biaya perawatan rumah sakit bila anak mengalami kecelakaan di sekolah? Soal biaya, kata Tari, tergantung kebijakan sekolah masing-masing. Yang penting semua harus jelas di awal. Misalnya, ada sekolah yang menetapkan jatuh di sekolah adalah tanggung jawabnya sampai tindakan P3K. Bila memerlukan tindakan lebih lanjut sudah bukan tanggung jawab sekolah lagi. "Jadi orang tua tahu. Jangan sampai sudah kejadiaan terus ribut-ribut. Kalau batasannya jelas, kan lebih enak penyelesaiannya."
KOMENTAR