Buah apa saja, asal segar, bagus untuk anak. Yang penting, sesuaikan dengan usia si kecil karena ini menyangkut masalah pencernaan.
Buah memang bagus untuk tubuh. Termasuk untuk bayi tercinta. Kendati begitu, para ibu sering bingung,buah apa yang pas buat si kecil, seberapa banyak porsinya, dan sebagainya.
Nah, menurut dr. Dini Latief, MSc, sebenarnya hampir semua buah bagus untuk bayi. "Hanya saja pemberiannya harus disesuaikan dengan usia bayi." Di usia sebelum 4 bulan, misalnya, buah apa pun tak boleh diberikan pada bayi. "Di umur itu, satu-satunya makanan yang baik dan dapat dicerna oleh bayi hanyalah ASI," ujar Direktur Bina Gizi Masyarakat Depkes RI dan Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) ini.
Kendati "hanya" mendapat ASI, kata Dini, tak perlu cemas bayi kelaparan."Asal diberikan cukup dan teratur, para ibu tidak perlu khawatir anaknya kekurangan gizi." Selain itu,ASI sudah mengandung zat-zat kalori yang lebih dari cukup untuk pertumbuhan bayi. Di samping lemak yang cukup tinggi, terutama lemak-lemak esensial untuk pembentukan otak,vitamin, dan mineral yang paling lengkap dibanding makanan lainnya.
Kembali ke soal buah, kenapa bayi usia 4 bulan tak boleh diberi buah?Tak lain, ujar Dini, karena usus bayi di usia itu baru bisa menyerap makanan yang berbentuk cair. "Lewat usia 4 bulan, barulah dinding-dinding ususnya semakin kuat dan sudah boleh mendapat makanan tak cair yang disuguhkan secara bertahap."
Di usia lewat 4 bulan itu pula, umumnya bayi mulai dikenalkan pada makanan pendamping atau makanan tambahan. "Tetap saja tak boleh langsung makanan padat. Harus bertahap. Mula-mula bubur cair, misalnya." Nah, menginjak 6 bulan, bayi sudah boleh diberi bubur nasi yang lembek.Dua bulan berikut, baru diberi tim. Dan setelah 12 bulan, ia boleh mengkonsumsi makanan keluarga."Tapi nasinya pun harus agak lembek dulu."
SALING MELENGKAPI
Seperti halnya makanan, pemberian buah pun harus disesuaikan usia anak."Buah memang baik untuk anak, karena berdasar penelitian, sekitar 50 persen anak balita di Indonesia masih kekurangan vitamin A, selain zat besi, dan seng. Nah, dengan pemberian buah, kekurangan vitamin dan mineral tadidapat dikurangi."
Vitamin dan mineral, jelas Dini,banyak terdapat pada buah-buahan yang berwarna. Artinya, bisa yang berwarna merah atau kuning tua. Jadi, prinsipnya, para ibu dianjurkan untuk memilih buah-buahan yang berwarna untuk makanan tambahan bayi. "Semakin berwarna merah, semakin bagus." Selain itu, berikan buah secara beragam."Jangan pepaya setiap hari. Anak bisa bosan. Buah yang beragam juga dimaksudkan agar bayi terbiasa makan macam-macam makanan di samping dapat menutupi kekurangan vitamin."
Misalnya, anak diberi pepaya dengan pertimbangan banyak mengandung vitamin A. Nah jika si kecil juga diberi jus nanas,berarti ia pun mendapat vitamin C yangjuga bermanfaat bagi bayi. "Dengan begitu, masing-masing buah saling melengkapi."
Kendati pada prinsipnya hampir semua buah dapat diberikan pada bayi, pemberiannya tetap harus memperhatikan masalah tahapan usia.Di usia 4 bulan, misalnya,sebaiknya berikan buah yang dicairkan terlebih dulu. Untuk pepaya, misalnya,pilih yang matang dan haluskan dulu. "Setelah itu, campur dengan banyak air, sampai betul-betul cair. Patokannya, kalau dituang tidak bisa mengalir, berarti masih terlalu kental."
Jika setelah seminggu diberikan ternyata tak ada masalah pada pencernaan anak,semisal tak muntah dan BAB-nya normal,berarti usus bayi sudah bisa menerima makanan tersebut, sehingga bisa diberikan secara rutin. "Setelah normal, seminggu kita coba tambah lagi kepadatannya."
KOMENTAR