Tabloidnova.com - "Kenji telah meninggal dan hati saya pun terluka..." ujar ibunda seorang video-jurnalis lepas, Kenji Goto (47), yang telah menjadi korban kekejian kelompok teroris ISIS di Timur Tengah.
Sementara itu, ketika kabar kematian Kenji mulai menyebar, pihak negara Yordania hingga saat ini masih menawarkan pertukaran tahanan untuk menyelamatkan pilot mereka yang juga menjadi sandera dan belum diketahui keadaannya.
Sebelumnya, pihak negara Yordania tengah mengupayakan adanya penyelamatan para sandera, termasuk Kenji, agar tidak dieksekusi oleh kelompok penyandera. Pihak Yordania mengatakan akan mengupayakan apa pun untuk menyelamatkan sandera, termasuk salah satu pilotnya, Letnan Mu'adz al-Kaseasbeh (26).
Dari Jepang, ibunda Kenji yang didampingi saudara lelaki Kenji pada Minggu (1/2) telah mengonfirmasi di depan ratusan wartawan di Jepang bahwa ia yakin Kenji telah meninggal berdasarkan video yang tersebar di dunia maya, yang memperlihatkan Kenji mengenakan pakaian oranye tengah disandera oleh seorang anggota ISIS.
Dalam video itu tampak Kenji tengah berlutut menghadap kamera, sementara seorang militan ISIS yang dikenal dengan nama Jihadi John yang mengenakan topeng dan pakaian serba hitam memegang pisau berdiri di sebelah Kenji. Dalam video itu Jihadi John terlihat mengatakan sesuatu dalam bahasa beraksen Inggris.
"Untuk Pemerintah Jepang, Anda, seperti sekutu bodoh Anda dalam koalisi setan, belum mengerti bahwa kami, oleh kasih karunia Allah, adalah Khilafah Islam dengan otoritas dan kekuasaan, kami seluruh tentara yang haus darah," tutur Jihadi John.
Setelah itu, sang eksekutor itu tampak menurunkan pisaunya, kemudian rekaman menjadi hitam, seperti umumnya video eksekusi mati yang dilakukan ISIS sebagai bentuk propagandanya. Selang beberapa detik, video kembali muncul dengan memperlihatkan tubuh Kenji tergeletak di lantai gurun berbatu.
Kendati keaslian video itu belum dapat dibuktikan kebenarannya, namun ibunda Kenji, Junko Ishido Goto telah menyatakan perasaan dukanya yang sangat mendalam atas kehilangan putranya itu. "Kenji telah meninggal, dan hati saya pun terluka..." tutur Junko sambil berurai air mata.
"Menghadapi kematian tragis seperti ini, saya tak bisa berkata-kata lagi," lanjut Junko di hadapan ratusan wartawan, seraya menambahkan, kematian anaknya telah menunjukkan bahwa Kenji adalah pria yang memiliki kelembutan hati, dengan mencoba menyelamatkan sandera lain.
Secara terpisah, saudara lelaki Kenji, Junichi Goto, mengatakan, "Saya berharap Kenji bisa pulang. Saya masih sangat berharap dia akan kembali dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengupayakan penyelamatan. Tapi rasanya itu sudah tak mungkin, dan saya sangat kecewa."
Sementara itu, pilot Mu'adz asal Yordania telah disandera sejak Desember lalu. Namun video yang tersebar pada Minggu (1/2) di dunia maya yang dimaksudkan untuk menunjukkan proses pemenggalan Kenji, sama sekali tak menyebut nama Mu'adz.
Padahal mulai pekan ini Pemerintah Yordania mengatakan akan menyerah pada tuntutan ISIS dan melepaskan tahanan al-Qaeda dari tuntutan hukuman mati di Yordania, untuk ditukar dengan Mu'adz. Dan selang beberapa jam setelah kelompok ISIS merilis video Kenji, Pemerintah Yordania kembali mengatakan akan melakukan segala sesuatu untuk menyelamatkan hidup dan membebaskan Mu'adz.
"Semua organisasi di negara kami telah dikerahkan untuk mengamankan bukti-bukti kehidupan dari sandera yang kami butuhkan, sehingga ia (Mu'adz) dapat dibebaskan dan kembali ke rumahnya," kata juru bicara Pemerintah Yordania, Mohammed al-Momeni, Senin (2/2) waktu setempat.
Momeni juga mengatakan, pihaknya sepakat membebaskan Sajida Mubarak Atrous al-Rishawi, pelaku bom bunuh diri yang gagal melakukan aksinya dan sedang menghadapi hukuman mati, untuk ditukar dengan Mu'adz dengan bukti sang pilot benar masih hidup.
Akan tetapi, video pemenggalan atas jurnalis Kenji ternyata sudah diunggah, dan Momeni yang mewakili pihak Yordania sangat mengutuk pembunuhan wartawan Jepang itu, yang hanya selang sehari dari upaya intensif melalui perantara untuk menyelamatkannya.
"Kami telah terus berupaya dan berkoordinasi dengan Pemerintah Jepang, untuk menyelamatkan hidupnya (Kenji)," kata Momeni. Di sisi lain, ayah Pilot Mu'adz juga ikut mengutuk pembunuhan atas Kenji seraya mengatakan Pemerintah Yordania sangat bertanggung jawab atas nasib anaknya kini.
Selanjutnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, mengatakan dalam keterangan persnya, merupakan keputusan yang sangat nekat untuk ambil bagian dalam perang melawan teroris. Menurutnya, pisau yang digunakan sang teroris bukan hanya untuk memenggal Kenji, tapi telah menyebabkan pembantaian atas siapa pun. "Ini mimpi yang sangat buruk bagi Jepang, mimpi yang baru saja dimulai," ujar Abe.
Abe tak lupa menyatakan, Pemerintah Jepang sangat mengutuk pembunuhan yang terjadi kepada salah satu warga Jepang. "Saya sangat marah. Tindakan mereka sangat tak manusiawi dan sudah sangat menghina bangsa kami. Saya tidak akan pernah memaafkan teroris itu!' imbuh Abe. Maka, sejak Minggu (1/2) Abe telah memerintahkan tindakan pengamanan diperketat di negaranya dan meminta dukungan dari pihak non-militer untuk memerangi terorisme.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga ikut mengatakan, "Saya tak bisa lagi menahan amarah, tindakan tak manusiawi dan biadab terorisme seperti ini telah dilakukan lagi." Suga mengatakan, video itu kemungkinan sangat asli. "Rekaman itu memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi."
Abe menambahkan, "Jepang akan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk membawa siapa pun yang bertanggung jawab atas kejahatan ini ke pengadilan internasional," pungkasnya seraya menegaskan, Jepang tak akan menyerah pada terorisme dan bersumpah untuk terus memberi bantuan kemanusiaan ke negara-negara yang tengah memerangi ekstrimis Islam.
Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com
SUMBER: DAILY MAIL
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR