Dengan cara ini Anda tak harus capek berteriak.
"Sudah berapa kali Mama bilang jangan masuk ke rumah dengan sandal yang kotor? Lihat, lantai dan karpet menjadi kotor. Semua kotor. Kenapa sih kamu enggak pernah dengerin apa kata Mama?" Anda sering marah-marah seperti itu? Anda tidak sendirian. Banyak orangtua, walaupun mereka mencintai anak-anaknya lebih dari apa pun juga, frustrasi gara-gara ulah si batita. Ia seperti tidak mau mendengar apa yang kita katakan dan tidak mau mengikuti apa yang kita minta. Disuruh diam malah rewel, diminta berbagi malah berebut dan paling senang bilang, "Enggak mau!"
Daripada capek marah-marah terus, mulai sekarang siapkan rencana lebih awal untuk menghadapi sikap negativistik si batita. Mari berstrategi menghadapinya, tentu dengan cara yang bijak dan tanpa teriak-teriak. Saran-saran berikut ini sudah terbukti membantu banyak orangtua dalam mengurangi perilaku anak yang sulit dan meningkatkan interaksi positif antara dia dan Anda.
1. Luangkan waktu
Luangkan waktu yang efektif dan positif dengan si batita setiap hari. Bila dia tahu bahwa dia dicintai dan dihormati oleh orangtuanya, dia akan memberikan respons yang baik dengan menunjukkan sikap yang menyenangkan. Cara terbaik agar ia tahu bahwa Anda mencintai dan menghormatinya adalah dengan meluangkan waktu yang efektif dan positif bersama mereka, walaupun hanya 10-15 menit setiap harinya (bagi anak-anak waktu yang sedikit ini akan terasa lama). Tak perlu menunggu weekend untuk dapat meluangkan waktu dengannya, sebaliknya setiap hari cobalah untuk memanfaatkan waktu yang singkat di antara kesibukan di rumah dan kantor. Duduklah sebentar untuk bermain bersamanya, membacakan buku ataupun mendengarkan ceritanya. Beri pujian atau umpan balik yang positif atas sikap manisnya dan dukunglah eksplorasinya selama itu tidak terlalu membahayakan. Semua ini membangun dasar perasaan cinta, percaya, dan menghormati.
2. Berikan perhatian
Sekecil apa pun perhatian yang Anda berikan kepada si kecil, itu tetap lebih baik daripada tidak sama sekali. Perhatian orangtua merupakan hadiah yang luar biasa bagi anak-anak. Mereka akan melakukan apa saja agar mendapatkan perhatian yang lebih meskipun bentuk perhatian itu bersifat negatif seperti berteriak, berargumentasi, ataupun mengomeli mereka. Oleh karena itu pastikan Anda tidak memberikan perhatian terhadap perilaku negatif si batita lebih dari perhatian yang Anda berikan terhadap perilaku positifnya. Maksudnya supaya si kecil tahu bahwa Anda akan memberikan perhatian positif yang lebih banyak terhadap perilaku yang juga positif.
Namun ingat, berikan pujian secara spesifik agar ia tahu mana perbuatan yang benar dan terdorong untuk mengulanginya lagi. Misalnya, katakan, "Wah hebat, Adek sudah bisa makan sendiri," atau " Terima kasih, Sayang sudah merapikan tempat tidur sendiri." Jangan lupa pujian yang tulus merupakan dorongan yang kuat bagi anak untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar. Cara ini jauh lebih efektif daripada mengomel, berteriak, ataupun memberikan hukuman.
3. Terapkan aturan dan rutinitas
Adanya aturan kapan makan pagi, siang, sore, mandi, tidur yang merupakan rutinitas akan membantu segala sesuatunya berjalan mulus. Buatlah aturan kegiatan yang jelas dan apa saja perilaku yang diizinkan. Misalnya, makan harus duduk, tidak boleh diemut, gosok gigi dan cuci kaki-tangan sebelum tidur. Jika anak mengerti apa yang Anda inginkan dari mereka, Anda tidak perlu berteriak ataupun mengomeli mereka.
4. Persingkat dan perjelaspermintaan Anda
Sering kali, orangtua marah bila si kecil tidak mau mengikuti dan melakukan apa yang disuruh. Lantas keluarlah omelan yang panjang, "Mama, kan, sudah bilang beberapa kali! Kamu, kok, enggak ngerti-ngerti sih!" Supaya si batita paham, berikan perintah dalam kalimat yang pendek, singkat dan jelas, misalnya "Lepas sepatumu kalau masuk rumah, supaya lantai dan karpet tidak kotor." Dengan demikian Anda tak perlu menghabiskan energi dan si kecil bisa menangkap pesan dengan jelas.
KOMENTAR