Selain itu, caesar meninggalkan luka parut di perut. Maka, kehamilan berikutnya disarankan untuk berjarak sekitar 2 tahun. Kemudian jumlah anak pun menjadi terbatas karena parut luka di rahim akan membatasi jumlah operasi. "Hanya tiga anak yang bisa dilahirkan lewat caesar, karena kondisi rahim yang mudah robek," terang Dr. Boyke, yang lebih suka menghadapi kelahiran normal.
Pasca pemulihan kelahiran caesar memakan waktu lebih lama dari kelahiran normal. Bahkan ibu berpeluang mendapatkan infeksi pasca lahir juga perdarahan. Dan yang perlu diingat oleh para ibu adalah setiap tindakan operasi sekecil apa pun selalu ada risikonya. Begitu juga dengan caesar. Pembedahan pada rongga perut akan mengakibatkan perlekatan antar organ dalam rongga perut. Itulah yang menjadi alasan mengapa perlu waktu lebih lama untuk kehamilan berikutnya.
MERUGIKAN JANIN
Operasi caesar memang menguntungkan jika dilakukan dengan alasan yang tepat, seperti yang telah diuraikan di atas. Tetapi, menjadi sia-sia jika tanpa alasan medis. Tentu karena operasi ini menguras dana yang tidak sedikit. Yang mungkin lebih baik jika dana ini dialihkan untuk keperluan yang lain.
Kecuali itu, operasi ini pun merugikan janin jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Misalnya saja terjadi waktu operasi yang terlalu lama. Akibatnya, anestesi yang semula hanya ditujukan buat si ibu, bisa mempengaruhi janin. Sehingga bayi yang dilahirkan tidak langsung menangis. Kelambatan menangis ini bisa menyebabkan kelainan hemodinamika. Begitu juga saat pengeluaran air ketuban di saluran napas. Pada persalinan normal, karena bayi melewati jalan lahir yang sempit sehingga sisa cairan terperas keluar. Tidak demikian halnya pada persalinan caesar.
Kondisi-kondisi tersebut tentu akan berpengaruh pada skor apgar, yaitu penilaian terhadap kemampuan adaptasi bayi dengan lingkungan barunya. Nah, kini Anda sudah tahu untung ruginya. Dan pada akhirnya hanya Anda yang tahu yang terbaik buat diri sendiri dan si buah hati.
Riesnawiati
KOMENTAR