Buah bermanfaat mengatasi masalah BAB. Namun kelebihan buah juga tak baik, karena membuat anak kekurangan gizi.
Kita sering dianjurkan agar banyak makan buah karena mengandung vitamin dan mineral yang amat dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh. Padahal, jelas Prof. Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS, kandungan vitamin dan mineral dalam buah, jumlahnya tak terlalu banyak. Lagi pula, vitamin dan mineral juga terkandung pada pangan hewani seperti daging, susu, telur. Malah kadang kandungannya lebih banyak.
Bukan berarti buah menjadi tak penting lagi, lo. "Bagaimanapun, buah sangat penting bagi bayi dan balita, karena ada komponen seratnya, yang berguna dalam mencegah sembelit, membantu melancarkan BAB, mencegah kanker usus, dan sebagainya," tutur ahli pangan dan gizi dari IPB, Bogor ini.
Dengan demikian, kekurangan buah berakibat pada masalah BAB. Bahkan, pada orang dewasa bisa sampai menimbulkan kanker usus.
HANYA SELINGAN
Namun, tak lantas berarti kita dan si kecil harus makan buah sebanyak-banyaknya. Soalnya, terang Deddy, kebanyakan serat pun tak baik, karena bisa menganggu penyerapan vitamin (tak semuanya bisa terserap).
Selain itu, pada bayi dan balita, kapasitas perutnya terbatas. "Bila sampai merasa kenyang karena buah, tentunya dia jadi tak mau menyusu atau tak mau makan." Padahal, di masa bayi dan balita yang diutamakan adalah makanan berprotein dan energi tinggi. Jadi, bila anak hanya mau makan buah, lama-lama, kan, bisa kekurangan gizi.
Itu sebab, tekan Deddy, pemberian buah jangan sampai menjadi makanan utamanya. "Buah hanya makanan selingan atau tambahan, hanya membantu atau menambah zat gizinya." Dengan makan utama 3 kali sehari, maka makan buahnya boleh satu atau dua kali.
KANDUNGANNYA SAMA
Menurut Deddy, kandungan vitamin dalam buah, pada dasarnya sama saja. "Tak ada keistimewaan tertentu pada masing-masing buah." Malah, bila dilihat dalam komposisi bahan makanan, akan tampak ada kemiripan dalam semua buah. Yang membedakannya cuma cita rasa, aroma, dan warna buah.
Ambil contoh vitamin C, mudah ditemui pada hampir semua buah. Pisang pun mengandung vitamin C (dan B), tapi yang lebih menonjol adalah mineral kalium. Namun bila menginginkan kadar vitamin C yang tinggi, bisa didapat dari jambu biji. Cuma, untuk anak harus hati-hati dalam hal bijinya, karena pencernaannya belum kuat. Jadi, bijinya dibuang saja.
Dibanding buah lain, avokad termasuk yang banyak kadar lemaknya. "Tentunya buat anak juga baik, karena anak pun perlu lemak." Bahkan, anak gemuk pun tak harus menghindari avokad. Toh, kadar lemaknya tak sampai seperti minyak. Sebaliknya, anak kurus makannya harus lebih banyak lagi. Tentu dengan memperhatikan faktor gizi juga. Yang jelas, tegas Deddy, buah-buahan tak banyak berpengaruh terhadap ukuran BB.
KOMENTAR