Semakin kecil bayi, semakin kecil isi lambung bayi tersebut, sehingga pada situasi dimana susu yang ditelan bayi melebihi kapasitas isi lambung. Sehingga ada sebagian ASI, susu, atau isi lambung yang tertekan dan dipaksa terdorong keluar dari lambung bayi. "Terkadang terjadi ketika bayi ditidurkan langsung dengan posisi terlentang setelah disusui, ketika bayi bergerak-gerak menggeliat, maka rongga perut akan menyempit akibat ketegangan otot dinding perut menyebabkan susu mencari jalan keluar," ungkap Ghazali.
Beberapa kondisi umum
Kejadian gumoh dan muntah akan semakin mudah terjadi karena umumnya bayi senang menggeliat, dimana gerakan menggeliat ini mengakibatkan tekanan dalam rongga perut bayi meninggi, sehingga gumoh dan muntah menjadi lebih sering.
MASIH NORMAL JIKA..
Karena itu, gumoh masih dianggap keadaan yang normal bila jumlah cairan yang dan jumlah cairan yang masuk dan tidak di gumohkan jumlah nya masih seimbang.
Artinya, cairan ASI, susu maupun makanan bayi yang masuk masih dalam jumlah yang cukup untuk menunjang kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi itu.
Lakukan Upaya
Melihat beberapa penyebab, penanganan gumoh tidak bisa dilakukan secara umum. Beberapa hal yang bisa dilakukan menghadapi bayi gumoh bermasalah.
- Jika diperkirakan bayi kerap gumoh setiap kali disusui, berikanlah ASI atau susu dengan cara sedikit demi sedikit.
- Ketika bayi cenderung memiliki kebiasaan menangis kuat sebelum menyusu, dan terjadi gumoh. Hentikan dahulu pemberian ASI, karena menangis kuat akan menyebabkan udara yang akan tertelan selama menangis tersebut juga akan berlebihan.
- Sedangkan untuk penanganan kasus gastroesofageal refluks (GER) atau sering muntah pada anak karena alergi dan hipersensitifitas paling ideal dengan menghindari (avoidance) penyebab alerginya dahulu. Misal, susu sapi dapat diganti dengan susu soya, formula hidrolisat kasein atau hidrolisat whey. Atau memberikan tempe, tahu atau daging untuk menggantikan telur, ayam atau ikan.
Jika gumoh berlangsung mengkhawatirkan, konsultasikan dengan dokter anak.
Laili
KOMENTAR