Kalau perlu, semprotkan wewangian. Soalnya, aroma tubuh bukan cuma bisa meningkatkan gairah pasangan, tapi juga memadamkannya.
Kebayang enggak, sih, Bu-Pak, apa jadinya jika pasangan mengajak berintim-intim selagi kita sudah "wangi" sementara dirinya baru bangun tidur, belum mandi apalagi gosok gigi? Duh, enggak, deh! Jangankan berintim-intim, untuk mengobrol saja pun rasanya enggan. Habis, aromanya enggak sedap, sih!
Memang, aroma tubuh bisa membunuh tapi juga bisa memicu timbulnya gairah seksual. Bahkan, aroma tubuh kita yang "asli" pun, kata Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, DSRM, Mkes. (MMR), mampu membangkitkan gairah pasangan. Itu sebab, parfum-parfum dengan merek ternama banyak yang aromanya mirip dengan aroma tubuh.
Tentu saja aroma tubuh di sini tak termasuk gangguan BB alias bau badan tak sedap. Kalau yang ini, sih, malah mematikan gairah. Soalnya, BB adalah keringat yang terkontaminasi bakteri, hingga mengeluarkan aroma tak sedap yang cukup menyengat. Bukan cuma pasangan yang merasa terganggu dengan BB, orang-orang di sekitar pun akan merasa tak nyaman.
KELENJAR DI BAWAH KULIT
Produksi aroma tubuh kita, terang Ferryal, mengalami pasang surut, tak ubahnya seperti siklus kehidupan yang lain semisal perasaan gembira maupun sedih dan amarah. Artinya, ada saat-saat tertentu di mana produksi aroma tubuh akan meningkat dan ada kalanya pula mengalami penurunan. Di saat terangsang, misal, produksi aroma tubuh mengalami peningkatan. Sebaliknya, bila kita dikuasai ketakutan atau perasaan cemas, produksi aroma tubuh jadi menurun.
Adapun yang memproduksi aroma tubuh ialah kelenjar di bawah kulit yang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Proses kerjanya di bawah koordinasi saraf-saraf tertentu di pusat otak yang mengatur emosi, tingkah laku, dan penyimpanan ingatan. Saraf-saraf inilah yang menerima rangsang bebauan dari saraf-saraf sensorik di seluruh permukaan tubuh yang bertugas menyensor aneka bebauan.
Itu sebab, indra penciuman kita dapat membedakan ribuan bau yang berbeda-beda. Hebatnya lagi, kita bisa langsung mengenali bau tertentu sekaligus mengasosiasikannya dengan emosi tertentu yang menyertainya. Misal, wewangian tertentu akan memacu libido; sebaliknya, bau busuk membuat orang merasa jijik atau mual. "Jadi memang ada kaitan antara wewangian dengan peningkatan libido, dan ini berlaku untuk pria maupun wanita," tegasnya.
MASA SUBUR
Di bagian-bagian tertentu, konsentrasi kelenjar-kelenjar tadi lebih banyak dibanding bagian lain, hingga menimbulkan aroma tersendiri. Pada perempuan, terang Ferryal, aroma khusus ini dikeluarkan puncaknya saat masa subur, yakni kala sel telur keluar dari indungnya dan siap dibuahi sel sperma. "Ini merupakan isyarat alamiah dari tubuh wanita yang menandakan dirinya siap dibuahi."
Sementara pada laki-laki, aroma tubuh terbanyak diproduksi saat sperma mengalami puncak "kesuburan". Namun bukan masa subur dalam pengertian seperti halnya wanita yang serba teratur, melainkan masa-masa matangnya sperma yang siap membuahi. Nah, sperma matang yang siap membuahi ini, bila tak dikeluarkan lewat hubungan seksual, akan keluar sendiri lewat mimpi erotis yang dikenal dengan istilah "mimpi basah".
Aroma khas ini, baik pada pria maupun wanita, sebetulnya bisa tercium oleh kita, asalkan kita punya kepekaan. Sekalipun aroma khas ini tak nyata-nyata tercium seperti apa baunya, paling tidak kita bisa mengenalinya. Terlebih jika setelah beberapa waktu, misal, seminggu, tak berintim-intim dengan pasangan, sangat mudah dikenali aroma khas ini.
Sayangnya, ujar konsultan seksologi ini, kita tak lagi memiliki kepekaan terhadap aroma khusus ini. Apalagi di kota besar yang sudah tercemar berbagai polusi bau, ditambah bau parfum, sabun, kosmetik, dan lainnya hingga menutup aroma tubuh yang asli tadi.
AROMA ALAM
Bukan berarti kita lantas tak boleh memakai wewangian, lo. Apalagi bila kita punya masalah BB, wewangian semisal parfum tentulah amat membantu. Tentang aromanya, menurut Ferryal, yang paling pas sekaligus bisa merangsang libido ialah aroma alam seperti buah-buahan, akar-akaran,daun-daunan, dan bunga-bungaan. Lagi pula, kita tak perlu repot-repot mengkombinasikan pemakaiannya dengan wewangian lain semisal sabun. Bukankah sabun pun banyak yang beraroma alam? Jadi, aromanya enggak bakal "bertabrakan".
Jikapun ingin memilih aroma lain, semisal yang berbau aneh atau bahkan beraroma mistik, tentu boleh-boleh saja. Yang penting, tekan Ferryal, aroma parfum tersebut disukai kedua belah pihak. "Jangan sampai hanya kesukaan sepihak berdasarkan pertimbangan kesenangan sendiri atau malah sebaliknya, cuma ingin menyenangkan pasangan sementara dirinya tersiksa lantaran tak menyukai aroma parfum tersebut."
Tentu saja, pemakaian parfum perlu diperhatikan, jangan berlebihan. Artinya, tak perlulah sampai seluruh badan disemprot parfum, cukup di bagian-bagian tertentu saja. Lagi pula, pemakaian yang berlebihan bisa jadi malah mematikan gairah lantaran aromanya kelewat menyengat.
RAJIN BERSIH-BERSIH
Namun sekali lagi, memakai parfum bukan suatu keharusan. Asalkan kita menjaga kebersihan tubuh juga sudah bisa memancing gairah pasangan, kok. Soalnya, kebersihan tubuhlah yang sebenarnya menjadi prasyarat timbulnya gairah seksual. "Dengan tubuh yang bersih sehabis mandi, paling tidak akan menebarkan aroma segarnya air dan sabun mandi," ungkap Ferryal. Jadi, rajin-rajinlah mandi!
Jika pasangan termasuk orang yang ogah-ogahan atau malas mandi, saran Ferryal, bersikaplah aktif. "Ajak atau bujuk dia untuk mandi semisal mandi bersama. Bila perlu, mandikan ia dengan sentuhan dan limpahan cinta kita." Malah dengan teknik ini, tambah Ferryal, sebenarnya cukup ampuh, lo, buat membangkitkan gairah pasangan. "Jadi, acara mandi bersama bisa dimanfaatkan pula sebagai foreplay alias pemanasan."
Selain rajin mandi, kita pun sebaiknya segera ganti baju bila berkeringat. Pilih baju dari bahan katun yang mampu menyerap keringat. Tak kalah penting, jaga kebersihan bagian-bagian tertentu di tubuh seperti lipatan ketiak dan paha serta daerah sekitar alat kelamin. Bukankah daerah-daerah tersebut yang kerap memunculkan bau tak sedap?
Khusus kebersihan di sekitar daerah kelamin, menurut Ferryal, banyak yang melalaikannya. Akibatnya, bagian tubuh yang pada dasarnya sudah memiliki aroma tersendiri ini, akan terkontaminasi dengan bau-bauan lain yang justru bisa mengganggu. Kalau sudah begitu, jangan salahkan pasangan, lo, bila ia lebih kerap menolak dengan aneka ragam alasan kala diajak berintim-intim.
BERSIHKAN SECARA PERIODIK
Buat para istri, Ferryal menganjurkan agar tak menggunakan wewangian atau parfum khusus pada alat kelamin. Sebab, pada dasarnya organ yang satu ini merupakan daerah yang amat sensitif. Bukan tak mungkin wewangian/parfum tersebut justru mengundang risiko cukup fatal semisal menimbulkan penyakit-penyakit yang membahayakan.
Lagi pula, Bu, vagina sebetulnya sudah memiliki cairan pembersih sendiri. Hingga, penggunaan bahan-bahan lain yang tak terjamin kebersihannya, dikhawatirkan bakal merusak kelenjar-kelenjar di sekitar vagina. Padahal kalau selaput-selaput lendir ini rusak, produktivitas cairannya pun akan berkurang. Kondisi inilah yang kemudian banyak dikeluhkan sebagai vagina kering.
Lain hal jika menggunakan daun sirih yang diyakini mengandung antiseptik- sebagai bahan pembersih alternatif, atau cairan antiseptik kemasan yang sudah diencerkan. Pilih cairan khusus dengan pH netral, dalam arti tak terlalu basa maupun asam. Cairan dengan pH netral yang paling gampang ditemui adalah air bersih yang dididihkan agar tak ada lagi kandungan bakteri/kuman. Tentu saja, air ini digunakan setelah didinginkan.
Tak kalah penting, sehabis berintim-intim dengan pasangan, istri mesti membersihkan organ kelaminnya, selain seluruh tubuh tentunya. Pasalnya, dalam sekali persetubuhan, hanya sebagian kecil cairan sperma yang masuk ke vagina. Sementara sisanya akan keluar selang beberapa waktu kemudian dalam bentuk lebih cair akibat terkena oksidasi. Jika tak dibersihkan, sisa-sisa sperma ini akan mengundang risiko. Paling tidak, akan menjadi media yang baik untuk hidup dan berkembang biaknya bakteri/jamur. Hati-hati, bisa mengakibatkan keputihan!
Dianjurkan untuk membersihkan vagina bagian dalam secara periodik semisal seminggu sekali atau seminggu dua kali. Kecuali buat para gadis, menjaga kebersihan cukup di bagian luar saja mengingat liang vaginanya masih tertutup selaput hymen.
HADIRKAN ROMANTISME
Sebenarnya, aromatik atau ilmu khusus mengenai bau-bauan atau wewangian sudah dipelajari sejak dulu. Namun tak secara khusus berhubungan dengan kehidupan seksual saja, melainkan lebih mengarah ke sosialisasi. Bukankah kita akan lebih senang bila ketemu orang yang baunya harum dan menyenangkan ketimbang dengan orang yang terserang BB?
Itu sebab, hanya mengandalkan aroma tubuh semata masih belum lengkap jika tak disertai romantisme. Makanya, kita juga perlu menyiapkan ruangan yang bernuansakan romantis untuk berintim-intim. Misal, suasana yang sejuk, cahaya bagus dalam arti tak kelewat terang maupun gelap, ditambah wewangian. "Suasana semacam ini, kan, arahnya jadi romantis dan keromantisan inilah yang akhirnya bisa meningkatkan libido kita," kata Ferryal.
Malah, katanya pula, apa pun kondisi orang yang berada di situ, libidonya pasti terpengaruh, kok. Tak peduli ia lagi lelah, benci, kesal atau apa pun perasaan tak menyenangkan pada pasangan, suasana hatinya pasti akan melunak dengan situasi romantisme. Itu sebab, sehabis "perang" dengan pasangan, untuk berdamai sangat dianjurkan mengubah suasana kamar tidur, menambah wewangian, selain penampilan yang "mengundang". Dijamin, gairah seksual bakal muncul!
Th. Puspayanti/nakita
Makan Pete dan Jengkol ? Boleh, Kok!
Makanan tertentu semisal pete dan jengkol akan mengganggu sekali, terutama bila pasangan tak suka. Bukan berarti mereka yang menggemari makanan ini harus pantang seumur hidup hanya gara-gara pasangannya tak suka, lo. Atau sebaliknya, si pasangan yang malah harus menyesuaikan diri. Bila demikian, kasihan yang jadi pasangannya, dong. Ia takkan pernah bisa menikmati hubungan intim mereka lantaran tersiksa oleh aroma tak sedap itu.
Jadi, apa yang harus dilakukan? Saran Ferryal, bila ingin menyantap makanan beraroma menyengat ini, termasuk nangka dan durian, carilah saat yang tepat buat menikmatinya, yaitu di luar jadwal berintim-intim. Soalnya, hanya dengan mandi dan sikat gigi, bau menyengat makanan-makanan tadi tak bisa hilang begitu saja. "Pokoknya, jangan sampai suami atau istri tersiksa lantaran tak bisa menikmati makanan kesukaannya sementara pasangannya pun jangan sampai tersiksa gara-gara istri atau suaminya mengkonsumsi makanan yang mengganggu hubungan mereka."
KOMENTAR