Bisa karena perlakuan kasar dari suami, kehadiran WIL, ataupun lantaran suami tak bertanggung jawab secara materi. Ajak istri berkonsultasi pada ahlinya, karena solusinya cuma terapi.
Bayangkan, Pak, Anda sudah siap "tempur", bahkan sudah melancarkan "serangan" demi "serangan", tapi istri sama sekali tak bergeming. Bingung, kan? Bisa jadi, semangat juang '45 yang semula begitu menggebu-gebu dalam diri Anda langsung padam.
Perilaku istri yang demikian disebabkan ia tak ada gairah sama sekali untuk berhubungan intim. Jikapun dipaksakan, ia takkan bisa mengalami orgasme. Jadi, walau kita merangsangnya dengan berbagai cara dan teknik/gaya, tetap saja takkan bisa membangkitkan gairahnya. Kondisi istri yang dinginnya "tak ketulungan" ini, disebut frigiditas. Frigiditas, terang Dr. Ayub Sani Ibrahim, DSJ, merupakan kelainan seksual yang berhubungan dengan hambatan respon seksual pada wanita, termasuk ketiadaan orgasme.
"ULAH" SUAMI
Namun, jangan buru-buru mengambil kesimpulan dinginnya istri lantaran ia sudah tak cinta lagi, lo. Juga, tak ada kaitannya sama sekali dengan gaya hidup, obat-obatan, maupun hormon. Justru penyebabnya masalah psikologis yang lebih bersumber pada "ulah" suami.
Nah, lo! Salah satunya, penolakan terhadap suami. "Bisa karena suami berlaku kasar pada istri, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat berhubungan seks, ataupun karena diperlakukan tak etis dengan cara yang tak elegan, hingga istri merasa takut dan sakit hati, yang akhirnya membuat istri jadi frigid," terang Ayub. Bisa juga, dalam hubungan seks, suami minta istri melakukan teknik/gaya yang tak disukainya semisal hubungan oral atau anal. Istri menganggap teknik/gaya tersebut amat menjijikkan, hingga ia pun kehilangan gairah untuk meneruskan hubungan tersebut. "Walaupun ia tetap memaksakan diri, bisa dipastikan ia tak akan mencapai orgasme," kata psikiater pada RS Pondok Indah, Jakarta ini.
Faktor lain, istri takut hamil. Ketakutan ini dilandasi oleh sikap suami yang tak bertanggung jawab semisal kurang perhatian dan tak pernah memberi nafkah lahir-batin. Hingga ia pun berpikir, jika suatu saat terjadi perceraian, ia takkan terlalu pusing atau repot dibanding jika punya anak. Kendati, rasa takut hamil yang menyebabkannya jadi frigid juga bisa terjadi lantaran ia menikah dengan pria yang tak dicintainya alias kawin paksa. Berikutnya, rasa iri hati pada istri yang disebabkan suami tak memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang semestinya diterima istri, seperti kosmetik dan kebutuhan dapur.
"Bagaimana istri enggak iri jika semua keperluan kita sebagai suaminya dilayani atau diberikan olehnya tapi kita malah tak ada timbal baliknya sama sekali?" ujar Ayub. Apalagi jika ia melihat, istri-istri orang lain selalu dicukupi segala kebutuhannya oleh suami sementara dirinya tidak sama sekali. Frigidnya istri juga bisa lantaran cemburu karena suaminya punya "simpanan" alias WIL. Jadi, cemburu bukan cuma bisa menjadi bumbu penyedap dalam perkawinan, ya, Bu-Pak, tapi juga malapetaka yang membikin istri frigid.
PENGALAMAN TRAUMATIS
Bukan berarti firigidnya istri semata-mata lantaran ulah suami, lo. Jadi, jangan merasa bersalah dulu, ya, Pak. Bisa juga istri frigid lantaran ulahnya sendiri, semisal rasa bersalah pada suami karena diam-diam punya PIL atau sebelum menikah ia pernah/sering berhubungan seks dengan pria lain.
"Ia merasa telah mengkhianati suaminya hingga timbullah perasaan bersalah itu. Nah, karena perasaan bersalah ini kerap menghantuinya, akhirnya ia jadi frigid," jelas Ayub. Faktor lain, pengalaman traumatis. Misal, sebelum menikah pernah diperkosa atau dicabuli, atau waktu kecil ia pernah melihat ayah-ibunya berhubungan seks dan berpikir ibunya tengah disiksa oleh ayahnya. Akibatnya, ia jadi sangat benci pada pria dan takut bila diajak berhubungan seks meski oleh suaminya sendiri.
KOMENTAR