Nah, tambah Karel, di usia 2-3 tahun anak bisa belajar dalam kolam umum yang besar. Di usia ini sudah bisa dibuat program untuk gaya prestasi. Usia 3-4 tahun anak bisa dimasukkan dalam klub berdasarkan umur; mulai dilatih gaya-gaya khusus untuk prestasi. "Jadi bukan asal bisa berenang tapi sudah diarahkan gaya berenang." Sementara itu, di atas balita sudah melewati taraf berenang gaya prestasi; anak belajar gaya berenang dari gaya bebas, punggung, kupu-kupu dan sebagainya.
Yang jelas, berenang, kan, memang banyak manfaatnya. Bandingkan, ungkap Karel, anak belajar berjalan di lantai dengan anak belajar berenang langsung. Bedanya, yang satu di lantai dan satu lagi di air. Anak yang belajar jalan di lantai hanya beberapa otot motoriknya saja yang bergerak. Sedangkan berenang semua otot motoriknya bergerak. Artinya, anak yang dari kecil belajar berenang tentu motoriknya lebih baik. Peningkatan secara fisik lebih maju pada anak yang tidak berenang. "Selain fisik, berenang juga merangsang hormonal lebih aktif, semisal hormon adrenalin. Sehingga hasil akhir, tingkat intelegensinya juga bisa tinggi."
Selain itu, berenang pun menumbuhkan kedekatan anak dengan orang tua. Sebab, hampir semua anak berenang didampingi orang tua. Jadi, akan tercipta hubungan psikologis yang cukup dalam. Sehingga peningkatan emosionalnya juga lebih baik.
Kolam Renang Khusus Anak
Anak tak bisa berenang di sembarang tempat, tekan Karel, karena ada sejumlah persyaratan khusus. Selain bersih, kedalamannya tidak lebih dari satu meter. "Bila terjadi kecelakaan, semisal tenggelam, anak bisa segera ditolong dalam waktu 1-2 detik oleh si pendamping."
Kecuali itu, perlu kita tahu kandungan kolam renang yang penting adalah chlorine atau kaporit. Fungsi salah satunya sebagai antiseptik dan juga penetralisir kuman yang ada di kolam renang. "Bila dosis atau konsentrasi kaporit dalam batas normal tak apa-apa atau tak berpengaruh bagi anak." Karena itu, khusus untuk kolam renang anak konsentrasi kaporitnya hanya boleh 0,6-0,8 ppm (partikel per mililiter) dalam air.
Selain itu, jelas Karel, kadar keasaman atau PH-nya juga harus netral, berkisar 7.35 sampai 7.45. Sehingga tidak menimbulkan iritasi, entah itu ke kulit atau ke mata, apalagi ke pencernaan kalau itu sampai tertelan.
Sayangnya, pada umumnya kolam renang yang ada di Indonesia, air yang digunakan hanya itu-itu saja. "Diisi dan dibuang, diputar-putar saja pakai mesin. Misalnya, kalau kolam renang sudah selesai dipakai sampai sore, maka mesinnya diputar. Esok harinya dengan air yang sudah diputar itu dimasukkan lagi kaporit. Begitulah terus menerus." Kadang konsentrasinya malah tak diukur. Padahal bila sampai pada suatu titik jenuh mudah tumbuh jamur dalam air kolam.
Harus pula diperhatikan, perbedaan suhu luar dengan suhu di kolam renang berkisar 3 derajat. Misalnya, suhu di luar sekitar 34 derajat Celcius, maka suhu kolamnya sekitar 31 derajat Celcius. "Bila suhu di luar terlalu dingin, maka suhu di kolam harus dipanaskan sedikit."
Yang tak kalah penting, harus dilengkapi peralatan resusitasi, semisal oksigen. "Jadi, kalau ada apa-apa bisa memberikan pertolongan pertama sedini mungkin," tegas Karel. Disamping itu, untuk kolam renang di rumah harus diberi pengaman, entah pagar besi atau apa. Jadi, bisa dikunci agar anak tak masuk ke kolam renang tanpa sepengetahuan orang tua.
Mencegah Tenggelam
Kendati relatif jarang, tapi bisa saja terjadi anak tenggelam. Entah itu di bak mandi, kolam renang dan lainnya. Agar terhindar dari resiko tenggelam, lakukan hal sebagai berikut :
1. Latihlah anak berenang dengan benar.
2. Jangan biarkan anak berenang sendirian tapi didampingi Anda atau pengasuhnya.
3.Lakukan berenang di tempat yang telah ditentukan keamanannya.
Pertolongan Bila Anak Tenggelam
1. Keluarkan anak dari air
2. Evaluasi nafas, nadi dan kesadaran
3. Bila perlu lakukan resusitasi dari mulut ke mulut
4. Gunakan handuk tebal untuk mencegah kedinginan
5. Bawalah anak ke rumah sakit terdekat
Membersihkan Diri Setelah Berenang
Sebaiknya setelah berenang segera bersihkan badan anak. "Jangan menunggu sampai air kering di badan," ujar Karel. Mandilah dengan menggunakan sabun di tempat bilasan di kolam renang. Nah, setelah sampai di rumah sebaiknya mandi lagi dengan menggunakan sabun. Jangan asal-asalan dan berpikir kalau sudah berenang berarti sudah mandi,lo.
Dedeh Kurniasih/nakita
KOMENTAR