Si "Sundul"
Istilah anak 'sundul' diberikan kepada anak yang usianya terpaut jauh dengan kakaknya (10-20 tahun). Ada dua hal yang mampu membentuk pribadi anak sundul sesuai dengan proses kelahirannya. Yakni, apakah saat mengandung Si Orangtua memiliki rencana atau tidak (istilahnya kebobolan). Jika direncanakan, pasti orangtua dan saudara kandung sudah bersiap-siap dengan kehadirannya. Namun kalau sebaliknya, secara tak langsung akan ada penolakan dari orangtua, meski tidak ditunjukkan secara langsung kepada anak.
"Pasti ada bedanya, dong, mengasuh anak yang dipersiapkan dengan yang tidak. Apalagi jika usia ibu sudah tak muda lagi dan kondisi fisik tak seprima dulu. Hal ini tentunya bisa membuat anak tumbuh dalam penolakan orang-orang terdekatnya. Anak merasa, harusnya ia mendapat perhatian lebih. Apalagi jika kakak merasa malu memiliki adik yang usianya sangat jauh dan cemburu, Si "Sundul" tentunya semakin tertekan. Jika memang anak ini mempunyai karakter bawaan yang tangguh dan lingkungan juga men-support dia, harusnya enggak ada masalah," urai Fika
Si Tunggal
Dalam keluarga, anak tunggal merupakan gabungan anak sulung dan anak bungsu. Dia jelas jadi favorit, karena semua perhatian terpusat padanya. Akibatnya, tingkat kompetitif dalam hidupnya bisa diminimalisir karena ketiadaan kakak dan adik.
Jika ia mendapat perhatian yang cukup dari orangtua, dia selalu percaya diri untuk masuk ke dalam lingkungan sosial manapun. Namun jika kurang dekat, ia akan susah berbaur. "Inilah yang ditekankan kepada anak tunggal, mereka harus belajar kalau semua tidak bisa sesuai dan serapi dengan apa yang dia hadapi selama ini (di rumah)," tegas Fika.
Ester Sondang / bersambung
KOMENTAR