Memulai gerakan ramah lingkungan atau green living, ternyata dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana. Yang paling mudah adalah menghemat energi dengan memakai wadah yang tepat. Sehingga penggunaan plastik dan styrofoam bisa diminimalisir plus menghemat anggaran, lho!
Masalah sampah plastik bukan hanya dialami oleh Indonesia, tetapi seluruh dunia. Penggunaan plastik sebagai wadah atau bungkus makanan, saat ini sudah semakin meresahkan. Pasalnya, plastik tidak mudah terurai dan tidak akan membusuk dalam waktu yang lama. Jadi, membuang plastik bekas bukan berarti solusi permasalahan ini.
Penumpukan sampah plastik sering terjadi karena kurangnya kesadaran dalam mengolah plastik. Ada beberapa hal yang menyebabkan pemborosan kantong plastik, diantaranya, tidak memakai ulang kantong plastik yang kita punya.
Kemudian ada kebiasaan yang sering kita lakukan, namun tanpa sadar kita telah melakukan pemborosan plastik, yaitu memisahkan barang atau bahan makanan seperti sayuran, buah, daging, ikan, dan bahan lainnya, sesuai dengan jenisnya dengan plastik sebagai pembungkusnya. Sampah plastik yang semakin menumpuk mengakibatkan banyak bencana, seperti banjir.
Ketika kita membeli jajanan atau lauk, sering kali penjual mengemas jualannya dengan wadah styrofoam. Memang wadah ini dapat mencegah keb
ocoran, mempertahankan bentuk makanan, menjaga suhu makanan, sangat murah, ringan dan mudah dipegang.
Namun tahukah Anda, di balik itu semua, terungkap bahwa endapan styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Endapan itu dapat menyebabkan en
docrine disrupter (EDC), suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
Solusi paling mudah, ya membawa wadah yang disiapkan ketika berbelanja atau berpergian. Selain praktis, wadah makanan yang kita bawa dari rumah akan mengurangi penggunaan kantong plastik sebagai pembungkus makanan.
Untuk belanja, An
da bisa membawa tas kain, sedangkan untuk membeli makanan, disarankan menggunakan wadah seperti rantang yang multifungsi dan bisa membawa lebih dari satu jenis makanan.
Berbagai jenis rantang yang saat ini ada di pasaran pun harus diperhatikan, seperti kelenturan atau elastis pegangannya yang membuat nyaman untuk dibawa. Kemudian memastikan bahwa tutup wadah dapat tertutup dengan cukup rapat. Pastikan bahwa wadah yang dipilih memang dapat menjaga kualitas makanan yang disimpan sehingga tidak mengurangi rasa yang ada pada makanan tersebut.
Menghemat pemakaian listrik juga dapat dilakukan dengan cara merapikan isi kulkas. Hal ini kadang terabaikan oleh kita. Kulkas yang penuh sesak mengakibatkan kulkas harus bekerja ekstra keras sehingga membutuhkan listrik yang banyak.
Mengatur isi lemari es dapat dimulai dengan membeli bahan makanan dalam ukuran ekonomi (besar). Kemas bahan-bahan tersebut dengan wadah dengan tutup yang rapat, sehingga tidak terkontak atau bereaksi dengan udara luar. Pengemasan yang tepat juga ikut memberi dampak pada usia penyimpanan.
Ketika memasukkan makanan dalam lemari pendingin, perhatikan suhu yang dibutuhkan dan bagaimana sifat bahan makanan. Misalnya, untuk daging yang tidak setiap hari dimasak, sebaiknya sebelum disimpan, bersihkan daging, lalu potong dalam ukuran yang lebih kecil, sesuai kebutuhan. Kemudian masukkan dalam wadah dengan tutup rapat, sehingga kedap udara.
Jangan terlalu banyak memasukkan bahan makanan dalam lemari pendingin. Usahakan masih ada ruang kosong sekitar sepertiga ruang penyimpanan. Karenanya pastikan wadah yang Anda pakai ukurannya ergonomis dan tak menghabiskan banyak rak.
Semakin lama pintu lemari pendingin dibuka, maka lebih banyak energi yang dikeluarkan. Sebaiknya pertimbangkan dahulu sebelum membuka lemari pendingin, apa yang akan dikonsumsi atau ingat-ingat kembali apa yang sudah Anda letakkan di dalam sana.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR