Tunggu dulu! Artikel ini tidak bermaksud menganjurkan Anda untuk bercinta di siang hari saat sedang berpuasa yang nantinya berakibat membatalkan pahala puasa.
Pertanyaan seputar seks selama bulan puasa hampir selalu dilontarkan para pasangan suami istri, pasalnya banyak dari mereka yang merasa kesulitan untuk bermesraan bersama pasangan karena kondisi fisik yang kelewat letih setelah seharian berpuasa.
Seks selama bulan puasa tetap perlu dilakukan, selain menghindari hawa nafsu yang tidak terbendung dan justru membatalkan puasa, seks selama bulan puasa juga dibutuhkan demi menjaga agar hubungan pernikahan tetap romantis, setuju, kan?
Baca: 3 Persiapan Quickie, Seks Kilat Saat Aktivitas Padat
Lalu, bagaimana menyiasati agar kualitas seks dan hubungan tetap terjaga meskipun tubuh sudah seharian menjalani aktivitas ibadah puasa?
Pertama, lupakan soal rasa stres akibat pekerjaan dan rutinitas yang kerap membuat otak dan tubuh tidak merespon stimuli baik verbal dan non verbal. Lakukan seks kala Anda dan pasangan sudah siap dan sudah selesai menunaikan ibadah, hal ini penting agar saat bercinta tubuh sudah fokus dan merasa relaks.
Kedua, jangan terlalu membuat gerakan begitu aktif atau kelewat dinamis, biasanya ketika berbuka tubuh akan merasa lebih cepat lemas dan tidak bersemangat, nah cukup memilih posisi yang mampu membuat Anda meraih kenikmatan bersama, namun tidak mudah membuat lelah. Contohnya seperti posisi women on the top (missionaris), miring, bent over ataupun posisi doggie style dengan ritme gerakan bercinta yang tidak terlalu cepat.
Baca: Sering Ditolak Saat Bergairah? Sesuaikan Waktu Bercinta Bersama Pasangan
Ketiga, cobalah mempersingkat waktu foreplay karena akan cukup menguras tenaga Anda. Sebaliknya, lebih fokus pada tahap penetrasi sehingga Anda dan pasangan dapat lebih berkonsentrasi dengan kenikmatan atau momen orgasme ketika bercinta. Saran yang ketiga ini juga sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan pasangan agar tercipta rasa saling pengertian.
Terpenting dari bercinta bukanlah berapa lama waktu bercinta, melainkan kualitas bercinta yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan serta hubungan yang harmonis.
KOMENTAR