JADI CERDAS
Penting diketahui, dengan kita menanggapi pertanyaan/argumen si kecil dan memberinya banyak kesempatan untuk kerap bertanya/berargumen, sebenarnya kita tengah mengasah kecerdasannya. Nah, agar kecerdasannya berkembang optimal, kita justru perlu "memancing" ia dengan menanyakan alasannya untuk setiap pengambilan keputusan apa pun yang ia lakukan. Misal, "Aku mau beli mobil-mobilan." Tanyakan, "Kok, mobil-mobilan? Kan, di rumah sudah banyak." Ia pun akan menemukan alasannya, "Aku, kan, belum punya yang seperti ini."
Upaya kita untuk selalu menggali alasan anak juga akan melatih si kecil mengeskpresikan keinginan/kebutuhannya dan motivasinya melakukan sesuatu.
Tentu saja mengingat keterbatasan anak, kita perlu menjelaskan kondisi yang ada sedetil mungkin kepadanya. Kemudian biarkan ia belajar memutuskan sendiri sesuai pertimbangan/argumentasinya. Tentu jika situasinya memungkinkan dan tak membahayakan anak atau orang lain.
Jadi, sepanjang keputusannya aman, meski kita tahu kurang tepat, nggak apa-apa, kok. Bukankah ia juga harus belajar dari kesalahan. Lewat pengalaman tersebut, ia akan cepat mengerti sesuatu kondisi dan apa risiko yang harus ditanggungnya. Dari sini pun ia belajar memahami bahwa pendapatnya belum tentu benar atau tepat. Memang sudah tugas kita, kan, untuk memberi tahu dan meluruskan anak jika ia salah?
Dengan begitu, kebiasan membiarkan anak berargumentasi takkan membuatnya jadi besar kepala atau selalu membenarkan pendapatnya sendiri. Tentu saja, karena proses modelling (peniruan) masih dominan, kita pun harus terbiasa mengemukakan alasan. Hingga, anak tetap punya kesempatan untuk selalu mengekspresikan pendapatnya, selain punya hak untuk ditanggapi.
Namun begitu, bukan berarti pendapat atau keinginannya selalu harus dituruti, lo. "Kalau memang tak mungkin mengabulkan, ya, tak perlu memaksa diri memenuhi permintaannya," tandas Retha.
Yang jelas, Bu-Pak, kemampuan berargumentasi akan memupuk kecerdasan anak di masa datang. Karena kemampuan analisis-sintesis merupakan cikal bakalnya kecerdasan. Ia pun bakal jadi anak yang kreatif.
KOMENTAR