Malas Sekolah ? Fobia Sekolah
Malas sekolah lebih dikarenakan masalah motivasi, yaitu Si Anak memang tidak memiliki motivasi untuk maju dan menjadi pandai. Contoh kasusnya misalnya, kapasitas anak tidak memadai dengan kurikulum yang diterapkan sekolahnya dan itu menyebabkan ia tidak mau sekolah lagi.
Sedangkan fobia sekolah biasanya lebih ke masalah bully yang parah. Ketakutan anak juga sudah sangat tinggi. Ekstrimnya, jika Si Anak mendengar kata "sekolah" saja, ia bisa pingsan. Biasanya, sih, kasus ini jarang terjadi dan kadang bisa diatasi ketika anak pindah sekolah.
Campur Tangan Ketika Anak Di-bully?
Alasan Si Anak mogok sekolah bisa saja untuk menghindari perlakuan tidak menyenangkan dari teman sekolahnya. Dan, tak ada salahnya orang tua membekali anak apa yang harus mereka lakukan jika hal tersebut terjadi.
Bully tidak melulu bersifat ekstrim. Ketika anak merasa haknya terambil, ini termasuk dalam kategori bully. Namun, jika masih dalam tingkatan kecil dan bisa diatasi sendiri, orang tua tak perlu ikut campur. Anak-anak malah perlu belajar mengatasi masalahnya (yang beragam) sendiri sehingga karakternya lebih kuat. Poin plus lainnya adalah, anak memiliki social skill yang baru, yaitu menjadi problem solver.
Jika memang orang tua merasa tidak aman dengan keadaan anaknya di sekolah, coba jalin komunikasi dengan pihak sekolah (guru). Agar anak bisa dipantau dan dihindarkan dari aksi-aksi bully yang lebih ekstrim.
Pada kasus separation anxiety, guru diharapkan bisa menggantikan orangtua atau bisa mengatasi rasa kehilangan si anak terhadap orangtuanya saat berada di sekolah. Caranya, pahami keinginan anak, temani, dan membimbing anak, sehingga anak merasa enjoy datang ke sekolah.
Intinya, jika orangtua selalu turut campur dalam masalah anak, ia akan tumbuh dalam ketakutan, dan tergantung pada orang tua untuk selalu melindunginya. Bukan itu, kan, yang Anda harapkan?
Ester Sondang
Foto: Eng Naftali
KOMENTAR