Tak usah ragu bila Anda ingin buka usaha bersama pasangan. Anda berdua bisa tetap sukses. Kuncinya cuma dua, kok! Mau tahu? Segera saja simak bahasan ahlinya di bawah ini.
Lihat saja Sukiatno Nugroho, juara lomba Es Teler tahun 1977, sukses mengembangkan bisnisnya berkat kerja samanya dengan sang istri. Konon, resep es telernya didapat Sukiatno dari istrinya. Setelah menang lomba, Sukiatno bersama istrinya mengembangkan usahanya menjadi warung es teler. Dari warung kecil di sebuah gang kini mereka telah mememiliki restoran yang tersebar di berbagai tempat.
Memang, aku Kafi Kurnia, usaha keluarga yang sukses seringkali diawali dari kerja sama antara sepasang suami-istri. Bukankah banyak juga toko/warung kecil yang dijalankan bersama antara suami-istri? "Suami melayani pembeli, istri menjadi kasir. Setiap hari kegiatan tersebut dengan tekun mereka jalankan, sampai akhirnya bisnis mereka makin besar," tutur direktur Peka Consult, sebuah lembaga konsultan keuangan dan manajemen ini.
Bisnis yang dikelola suami-istri, lanjut Kafi, umumnya berupa bisnis keluarga yang bersifat intrepeneur (wirausaha). "Jadi kayak Es Teler yang dikembangkan Sukiatno tersebut. Istrinya menang lomba, suaminya membisniskan resepnya, dan akhirnya bisnis Es Telernya dikembangkan bersama." Kombinasi yang kerap terjadi adalah suami mengembangkan dan istri menjalankan operasionalnya. Atau, sebaliknya.
KOMPAK DAN SALING PERCAYA
Konon, yang menjadi unsur penting dalam kelanggengan bisnis adalah kekompakan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Nah, bisnis yang dibangun bersama pasangan mempunyai kelebihan ini. "Pasangan yang dasarnya memang sudah kompak tinggal menggunakan kekompakan ini sebagai modal untuk berpartner dalam berwiraswasta," ujar Kafi.
Selain itu, bukankah bisnis seringkali mengandung tingkat kerahasiaan tinggi yang menuntut kepercayaan? Nah, suami-istri punya modal lebih dalam hal ini, mereka saling percaya. Jadi, rahasia bisnis keluarga, seperti resep masakan bagi yang membuka restoran atau kiat manajemen yang dijalankan, tak akan terbeber kemana-mana. Mereka bisa memegang rahasianya. Namun begitu, tak berarti semua suami-istri bisa melakukan bisnis bersama. "Hanya pasangan-pasangan tertentu saja yang bisa sukses, yaitu mereka yang bisa kompak dan saling percaya," tukas Kafi.
SAMA HOBI DAN KESENANGAN
Modal lain yang tak kalah penting ialah mempunyai kesamaan hobi dan kesenangan. "Jadi, kalau mau membuka usaha rumah makan, ya, suami-istri tersebut harus senang masak dan makan. Paling tidak, kalau hanya satu yang hobi masak, maka pasangannya harus hobi makan. Jadi punya common interest." Sebab, terang Kafi, bisnis keluarga tak akan sukses bila hanya mengandalkan skill."Skill, kan, bisa dicari. Kita bisa menggaji orang lain yang memiliki skill tersebut."
Makanya, common interest alias punya kesamaan aspirasi sangat penting. Jangan lupa, bisnis yang dijalankan keluarga sifatnya wirausaha. Jadi, kalau mau enak menjalankannya, hobi dan kesenangan harus sama. Lagi pula, adanya kesamaan hobi dan kesenangan akan membuat bisnis berjalan dengan fun (senang). "Kalau bisnis keluarga mau maju, suami-istri yang menjalankannya harus merasa fun." Sebab, bila salah satu pasangan melakukannya dengan terpaksa, entah karena dipaksa pasangannya atau lantaran merasa kasihan melihat pasangannya tak ada yang membantu, maka umumnya jarang yang menjadi sukses. Bukankah ia sebetulnya tak suka berbisnis? Kalau orang melakukannya dengan terpaksa, tentu enggak bakalan fun, kan?
Nah, bila bisnis yang dijalankan suami-istri tak lagi terasa menyenangkan bagi salah satu pihak, Kafi menganjurkan agar yang merasa terpaksa sebaiknya mengundurkan diri. "Siapa tahu kalau istrinya atau suaminya berpartner dengan orang lain, usahanya malah maju." Juga, kalau terus dipaksakan, bakal timbul konflik terus-menerus. "Kasihan, kan, anak-anaknya. Mereka akan melihat orang tuanya selalu bertengkar," ujar Kafi. Dalam berbisnis bersama, lanjutnya, suami-istri memang harus memiliki kepekaan yang tinggi. Maksudnya, peka melihat situasi. Jadi, kalau sudah enggak fun lagi, ya, jangan diteruskan.
SALAH SATU MERASA TERSISIH
KOMENTAR