Selama berada di perpustakaan, ingat Puji, kita harus selalu mendampingi anak. "Enggak bener, dong, kalau orang tua malah asyik baca buku sendiri sementara anak dibiarkan bebas berkeliaraan atau diminta cari kesibukan sendiri." Bagi anak yang baru pertama kali ke perpustakaan, "kebebasan" semacam itu justru membingungkan dan membuatnya takut.
Pendampingan juga sangat dibutuhkan karena bisa saja buku yang diminatinya terdapat di tempat tinggi hingga tak mudah dijangkaunya. Bila tak didampingi, bisa-bisa ia memanjat rak bukunya demi mencapai buku yang diinginkannya. Bagaimana bila ia terjatuh? Risikonya bisa fatal, kan?
Manfaat lain, kita bisa membacakan atau menjelaskan gambar dan isi buku yang diinginkan anak. Jangan sampai anak frustrasi karena tak mampu membacanya, sedangkan buku itu sangat menarik minatnya. "Anak prasekolah biasanya, kan, belum lancar benar membacanya. Nah, dengan didampingi, ia jadi terbantu." Besar kemungkinan ia jadi lebih terangsang untuk membaca. Soalnya, sikap kritis dan minat baca anak bisa tergugah bila ia terus dihadapkan pada pertanyaan, "Apa, sih, yang ada di buku ini?"
Tentang buku yang akan dibaca, dianjurkan agar anak memilih sendiri. Dengan begitu, biasanya ia akan tahan duduk lebih lama dan serius mendengarkan kita membacakannya.
Nah, bagaimana, Bu-Pak? Sudah siap, kan, mengenalkan si kecil pada gudang informasi alias perpustakaan?
BUKU BACAAN YANG PAS UNTUK ANAK USIA DINI
Berikut patokan yang diberikan dra. Puji:
* Sebaiknya tetap mengutamakan gambar dengan warna-warni, karena kemampuan anak berfantasi tengah tumbuh pesat. Jadi, hindari tampilan dengan banyak tulisan karena anak cepat bosan.
* Pilih kalimat tunggal; jangan lebih dari 1-2 baris pendek. Bentuk huruf harus standar.
* Tema cerita sebaiknya berkaitan dengan kehidupan atau diri anak. Misal, tentang kehidupan keluarga, lalu perluas dengan buku-buku tentang kehidupan petani di pedesaan.
* Jangan pilih buku tebal karena anak belum bisa konsentrasi lama. Buku tipis yang menarik tak akan membuatnya kehilangan minat.
* Bila ia menaruh minat pada sesuatu, misal, binatang, carilah buku tentang ragam binatang di seluruh dunia; binatang laut, melata, jenis unggas, dan binatang yang hidup di kutub.
* Analogikan cerita di buku pilihannya dengan yang ada di TV untuk memudahkannya mengenali tokoh. Misal, "Yuk, kita cari buku dinosaurus. Itu, lo, seperti yang pernah Kakak lihat filmnya di TV."; atau, "Kakak pernah lihat Superman, kan? Nah, ini bukunya. Di buku, cerita-ceritanya biasanya seru-seru, lo."
Indah Mulatsih
KOMENTAR