"Ma, kata Bu Guru, tanggal 17 Agustus nanti di 'sekolah' ada karnaval. Semuanya harus ikut. Aku juga ikut, Ma. Memangnya karnaval itu apa, sih, Ma?"
Buat anak usia ini, karnaval memang merupakan perbendaharaan kata yang baru. Soalnya, kegiatan ini tak setiap saat ada. Paling kalau ada event-event besar saja seperti hari Kartini atau perayaan 17 Agustus-an. Terlebih lagi bila sebelumnya anak tak pernah menyaksikan karnaval, tentulah ia bingung.
Lain hal bila ia sudah terbiasa menyaksikan karnaval, maka kegiatan tersebut tak asing lagi baginya. "Ia sudah tahu gambarannya bagaimana karnaval itu berlangsung dan pakaian yang dikenakannya seperti apa, sehingga ia pun akan lebih siap mental kala harus mengikuti karnaval," jelas dra. Puji Lestari S. Prianto dari Fakultas Psikologi UI.
JELASKAN DAN ARAHKAN
Nah, bila si kecil belum pernah melihat karnaval, baik secara langsung ataupun lewat TV, maka ia perlu diberi penjelasan dan arahan sebelum mengikuti kegiatan tersebut. "Terangkan bahwa baju yang dikenakan dalam tiap karnaval berbeda-beda." Misal, dalam karnaval 17 Agustus-an biasanya peserta memakai pakaian daerah. "Nah, Kakak nanti juga akan memakai baju daerah. Tiap anak akan memakai baju daerah yang berbeda-beda."
Berikan juga gambaran mengenai suasana karnaval. Misal, "Nanti Kakak akan berbaris bersama teman-teman 'sekolah' menuju suatu tempat. Kakak juga nanti akan ketemu barisan dari 'sekolah' lain."
Sebaiknya dalam menerangkan, anjur Puji, sertai pula dengan peragaan gambar atau foto-foto karena anak usia ini pola berpikirnya masih konkret operasional. Misal, memperlihatkan foto-foto karnaval di majalah atau koran. Lebih bagus kalau punya rekaman acara karnaval yang pernah ditayangkan di TV sehingga anak jadi punya gambaran lebih gamblang.
PILIH BAJU SENDIRI
Tentunya si kecil perlu dilibatkan, terutama dalam pemilihan baju daerah yang akan dikenakannya. Memang biasanya "sekolah" sudah memilihkan baju daerah mana yang harus dikenakan oleh setiap anak didik, tapi kalau tidak, "ada baiknya orang tuamengkomunikasikannya dengan anak," ujar Puji.
Perlihatkan aneka ragam baju daerah melalui buku, majalah, atau bila perlu datang ke museum. Jadi, ia bisa mendapatkan gambaran baju daerah mana yang akan dikenakannya sehingga ia pun bisa memilih sesuai keinginannya. Tapi umumnya setiap anak akan senang mengenakan baju daerah mana pun karena mereka senang dengan warnanya yang meriah dan lain dari biasanya.
Jika ia sangat bingung dalam memilih, orang tua bisa memberikan alternatif pilihan. Misal, "Kakak bisa pilih baju daerah Dayak karena enggak repot dalam memakainya." Ada baiknya dalam memilih baju dilakukan bersama teman-temannya sehingga akan menambah exciting si anak, terutama saat melihat teman-temannya dan dirinya akan memakai baju-baju tersebut.
PERHATIKAN KEAMANAN BUSANA
KOMENTAR