TabloidNova.com - Bak peragawati profesional, Kimmy Wijayanti (19) bersama empat temannya terus berlenggak-lenggok di jalanan. Berbalut busana karnival, para waria itu menyapa setiap pengguna jalan yang lewat di kawasan Alun-alun Demak, Senin (1/12/2014) lalu.
Mereka juga membagikan pamflet dan pin simbol AIDS. Mereka juga menyerukan agar kawula muda peduli terhadap AIDS dan tidak menjauhi kaum ODHA. Ya, waria di Demak ikut sosialisasi bahaya HIV/AIDS.
"Secara enggak langsung kita sudah bersosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS. Para ODHA (orang dengan HIV/AIDS, red) adalah saudara kita. Jangan jauhi dan kucilkan mereka. Kita tidak boleh diskriminasi terhadap ODHA," teriak Kimmy.
"Kita harus memotivasi para ODHA, terutama anak-anak muda. Mas wartawan dipasang pin juga, ya," pinta Kimmy manja.
Selain di Alun-alun Demak, aksi simpatik para waria bersama LSM Gapura dan Dinas Kesehatan Demak dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia itu, juga dilakukan di kantor DPRD Demak. Dengan lemah gemulai, para waria bersama aktivis AIDS terus berjalan dan mencari anggota dewan yang masuk kantor. Mereka mengajak wakil rakyat yang ditemui agar peduli AIDS sembari memasangkan pin simbol AIDS.
Di kantor wakil rakyat itu para waria itu juga berlenggak-lenggok dan tidak canggung menari salsa sehingga menarik perhatian tamu dan sejumlah anggota DPRD Demak. Bahkan beberapa di antaranya melakukan aksi "selfie" bersama.
Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Demak Heri Winarno menjelaskan, penyakit HIV/AIDS masih menjadi momok yang menakutkan. Penularan penyakit mematikan tersebut seperti fenomena gunung es. Hingga saat ini tercatat ada 206 kasus HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut penderita yang meninggal dunia sebanyak 50 orang.
"Penyebaran penyakit HIV/AIDS merata di 14 kecamatan. Penderita HIV/AIDS di Demak pertama kali ditemukan pada tahun 2003, dan setiap tahun mengalami kenaikan. Pada tahun 2014 kita menemukan 57 kasus penderita HIV/AIDS dengan 6 di antaranya meninggal dunia," kata Heri.
Guna menekan penularan HIV/AIDS, berbagai cara telah dilakukan, antara lain melalui klinik voluntary counseling and testing (VCT) di RSUD Sunan Kalijaga Demak; sosialisasi ke kelompok-kelompok risiko tinggi seperti waria, penghuni lapas, dan PSK jalanan, serta sosialisasi di sekolah-sekolah dan para remaja tentang bahaya seks bebas.
"Kita juga melakukan advokasi, sosialisasi dan pendampingan terhadap kaum ODHA," terang Heri.
"Bagi yang belum menikah agar 'puasa' menahan diri tidak melakukan seks bebas. Yang sudah menikah harus setia pada pasangnnya dan tidak melakukan hubungan seks berisiko," imbaunya.
Kompas.com/Ari Widodo
KOMENTAR