Pemeriksaan dan deteksi dini akan sangat membantu pencegahan kanker prostat. Pemeriksaannya meliputi konsutasi ke spesialis urologi, colok dubur, USG, dan prostat spesifik antigen (PSA) atau tumor marker. PSA adalah protein di darah yang bisa naik jika terjadi pembesaran darah yang bermakna atau jika ada keganasan di prostat.
Namun, Marto mengingatkan, hasil PSA yang meningkat belum pasti karena kanker prostat. Pembesaran jinak prostat (BPH) dan infeksi saluran kencing atau radang prostat (prostatitis) juga bisa meningkatkan PSA. "Bagi kelompok risiko tinggi (pria dengan faktor risiko), sebaiknya pemeriksaan dilakukan sejak usia 40 tahun atau sesuai rekomendasi dokter spesialis urologi," tambah Marto.
Selain itu, untuk mencegah gangguan kelenjar prostat, gaya hidup dan pola makan sehat juga dianjurkan. Misalnya, banyak mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran. Tomat juga disebut-sebut bagus dikonsumsi karena banyak mengandung lycopene. "Obat dual terapi juga bagus untuk pencegahan, karena bisa mengurangi dan mencegah risiko gangguan prostat, termasuk pembesaran dan kanker prostat," kata Marto.
Hasto Prianggoro
KOMENTAR