Yakinkan Diri
Bagi pria, bekerja bukan hanya memiliki arti sebagai sarana untuk menghasilkan uang. Lebih dari itu, kebanyakan pria meletakkan nilai harga diri dan bukti eksistensinya pada sebuah pekerjaan.
Tak heran, ketika orang bertanya mengenai pekerjaannnya, pria lebih suka menyebutkan perusahaan besar tempatnya bekerja saat ini. Lantas bagaimana jika harus bekerja di rumah saja? Kebanyakan orang tidak paham, bekerja di rumah bukan berarti lebih buruk daripada bekerja pada sebuah perusahaan.
Menanamkan dalam diri sendiri mengenai pentingnya pencapaian dan maksimalisasi hasil ketimbang terikat dengan brand perusahaan tertentu, sebaiknya dimiliki para ayah sebelum memutuskan untuk bekerja di rumah. Bukan hanya para ayah rumahan, pasangan pun sebaiknya memiliki pandangan yang sepaham dengannya.
Hal ini sangat penting dimiliki pasangan, untuk menjaga keharmonisan hubungan suami-istri. Setidaknya ketika orang memandang sebelah mata pada ayah rumahan, pasangan adalah tempat mendapatkan dukungan moril yang akan membuat pria tetap nyaman dengan pilihannya.
Atau paling tidak, pasangan suami-istri tidak terjebak saling menuntut ketika salah satu merasa kaget dengan peran-peran yang belum dikuasainya.
Memang, akan banyak orang yang mengkritisi atau bahkan nyinyir berbicara soal bekerja di rumah bagi seorang pria.
Jangan menyerah dengan semua perlakuan itu! Memang, sekali waktu para pria yang memutuskan bekerja di rumah akan mengalami hari-hari yang buruk. Bahkan terkadang merasa tidak dihargai.
Namun, yang terpenting ketika hal buruk itu datang, ingatlah jika pilihan ini adalah pilihan rasional dan paling tepat untuk dilakukan demi diri sendiri dan keluarga.
Tak ada salahnya mencatat atau mengingat-ingat kembali alasan-alasan untuk menjadi ayah rumahan. Pada intinya, yang harus Anda beri kesan adalah keluarga dan diri sendiri, bukan orang lain.
Laili Damayanti
Foto: Eng Naftali
Lokasi Foto: GH Universal Hotel
Jl. Setiabudi 376 Bandung 40143
KOMENTAR