Kehadirannya sangat diperlukan, terutama bagi para ibu yang bekerja. Tapi, bagaimana kalau si buah hati lebih lengket dengannya ketimbang dengan Anda?
Kesalahan utama para ibu dalam pengasuhan putra-putrinya adalah menyerahkan hampir seratus persen urusan si anak kepada pengasuhnya. "Seharusnya ibu tetap meluangkan waktu untuk si anak, kendati ia sibuk bekerja," tutur Prof.Dr. Suprapti Sumarmo Markam, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Ini memang dilema bagi ibu bekerja. Di satu sisi, kesibukannya di kantor menyita hampir seluruh waktunya. Berangkat pagi menuju tempat kerja, pulang ke rumah sudah malam. Kesempatan untuk mengurus anak hampir tak ada lagi. Apalagi buat para ibu yang bermukim jauh dari tempat bekerja. Di sisi lain, ia tetap harus punya kedekatan dengan anaknya.
"Sampai rumah, saya sering sudah lelah. Dan anak pun sudah tidur," ungkap Ibu Agung, ibu seorang balita.
PERAN IBU
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, si kecil memerlukan figur ibu yang memberinya kasih sayang. Karena ibu tak ada, anak akan menemukan hal itu pada babysitter-nya yang sehari-hari selalu bersamanya. Si kecil sudah mengerti, jika ia ingin pipis, babysitter yang akan membantunya. Jika lapar, babysitter yang menyuapinya, jika mengantuk babysitter pulalah yang meninabobokannya.
Jadi, tak perlu heran kalau kemudian ia lebih lengket dengan pengasuhnya. Tak mau ditinggal pergi oleh pengasuh, tak mau makan kalau si pengasuh tak ada, dan rewel menjelang tidur karena tidak mendapat nyanyian seperti yang biasa diberikan pengasuhnya.
Seharusnya ini tak perlu terjadi jika ibu tahu persis fungsi babysitter hanyalah membantu pengasuhan anaknya saat ia pergi. "Jadi, kalau ada di rumah, ibulah yang berperan," kata Suprapti, yang berpraktek di RSIA Hermina Jatinegara. Dari memandikan anak, menyuapi, bermain, sampai tidur menjadi urusan ibu dan ayah.
Jika tak bisa dilakukan sepanjang waktu, hal tersebut bisa dilakukan selama akhir pekan. Tundalah semua acara pribadi, demi si kecil. Dan buatlah kegiatan yang melibatkan si kecil, tanpa diganggu dengan urusan kantor ataupun kepentingan pribadi lainnya.
Tapi lantas jangan diartikan negatif dalam arti cenderung memanjakan anak, menuruti segala kemauannya untuk menebus kesalahan orang tua. Si anak harus tetap diajarkan disiplin, tatakrama, dan sebagainya. Dengan demikian anak tetap melihat dan merasakan peran orang tua (terutama ibu) dalam hidupnya. Sehingga kendati ibunya tak ada, ia tahu bahwa babysitter itu hanyalah pengganti saat ibunya pergi.
TERLANJUR LENGKET
Pastilah Anda cemburu ketika si kecil sudah terlanjur lengket dengan pengasuhnya. "Terlanjur tak tergantikan," kata Suprapti. Padahal kita tahu kedekatan si kecil dengan babysitter akan berpengaruh pada perkembangannya. Bukan tidak mungkin anak banyak mencontoh dan meniru perilaku dan kebiasaan si babysitter, mengingat pada masa balita anak berada pada fase peniruan.
KOMENTAR