abloidNova.com - Sinin alias Engkong Naim (62) resmi menjalani perawatan selama dua hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, terhitung sejak Jumat (7/11/2014) sore. Engkong Naim sengaja ditahan di rumah sakit agar dokter dapat menyaksikan dan meneliti proses "bertelur"-nya.
"Tadinya dia menolak dirawat, mungkin takut, tetapi sudah kami bujuk akhirnya dia menerima," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Bambang Suheri kepada Kompas.com.
Bambang menambahkan, bila selama dua hari ini Engkong Naim belum "bertelur", proses pemeriksaan dan penyembuhannya akan dipikirkan lebih lanjut.
Terkait kapan Engkong Naim "bertelur", Suheri tidak tahu. Karena itu, kata dia, tidak bisa diprediksi apakah dalam dua hari ini Engkong Naim akan "bertelur" lagi.
Engkong Naim baru tinggal di RT 03 RW 12 Jalan Tanjung Wangi, Penjaringan, Jakarta Utara, sekitar 10 bulan, sejak Januari 2014. Dia bekerja sebagai operator salah satu percetakan di Jakarta.
Engkong Naim mengaku mulai "bertelur" sejak 1998. Pria asal Grobogan, Semarang, Jawa Tengah, itu mengaku "bertelur" setiap tiga bulan sekali. Saat akan mengeluarkan "telur", Engkong Naim langsung mengalami gejala yang tidak biasa. Dia pun kerap meminta tolong tetangganya untuk dipijat. Perutnya pun diakuinya terasa sakit.
Dia mengaku sudah pernah menempuh langkah medis ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) satu pekan setelah gejala itu muncul. Namun, pihak RSCM "angkat tangan".
"Ya di sana saya dirawat tiga minggu di Cipto. Keluarin 'telur' akhirnya mereka percaya 100 persen. (Dokternya) bilang saya enggak bisa berobat di sini, dia angkat tangan," kata Engkong Naim, kemarin.
Kompas.com/Andri Donnal Putera
KOMENTAR