Selain itu, dengan mengambil air sembahyang saja, itu sudah bisa mengurangi libido kita. "Air wudhu itu, kan, dingin dan menyegarkan. Menyejukkan badan kita, sehingga menurunkan aktivitas pembuluh darah. Dengan demikian, perasaan dalam badan kita juga akan menurun dan keinginan-keinginan ke sana pun akan menurun. Bahkan bisa jadi menghilang." Jadi, bukan tak mungkin dalam sebulan berpuasa itu kita malah tak punya keinginan berhubungan seks, tapi melulu niatnya hanya untuk ibadah.
Libido akan meningkat kembali setelah kita berbuka puasa, karena energi kita sudah pulih kembali. Energi ini, terang Ferryal, akan sangat berpengaruh pada libido, karena libido sangat berhubungan dengan hormonal dalam tubuh. Sementara hormonal itu sendiri sangat berhubungan dengan energi yang ada di dalam tubuh kita. "Jadi, kalau energinya menurun, maka hormon yang diproduksinya akan makin menurun, sehingga libido pun ikut turun."
Namun demikian, libido yang menurun ini bukan berarti harus menurunkan gairah seks. "Gairah seks tetap harus dijaga, karena sangat penting bagi kemesraan hubungan suami-istri itu sendiri," tukas Ferryal. Itulah mengapa Ferryal menganjurkan agar kemesraan harus tetap berlanjut walaupun kita sedang berpuasa. "Namun tentunya tak harus dengan melakukan hubungan seks. Karena kita, kan, lagi berpuasa."
Nah, bagaimana caranya? Antara lain dengan rangkulan, bersikap tetap mesra pada pasangan, dan mencium kening atau pipi. "Tapi jangan berciuman bibir, lo. Karena sudah dibarengi dengan nafsu dan itu bisa membatalkan puasa." Pokoknya, hubungan yang tak harus berlanjut ke hubungan seks tapi lebih untuk meningkatkan romantisme.
Ferryal juga menganjurkan agar suami-istri melakukan ibadah bersama-sama, karena akan menjalin hubungan batin yang lebih mesra. "Dengan adanya hubungan yang lebih akrab dan mesra seperti itu, maka akan terbentuk hubungan yang lebih baik lagi kala berhubungan seks."
Indah Mulatsih/nakita
KOMENTAR