Tapi, Waldi mensinyalir, masih banyak dokter yang malah memberikan antibiotik sebagai langkah pertama begitu tahu pasiennya terkena diare. Sementara orang tua tidak tahu tentang penggunaan obat-obat pada diare. "Kalau diberikan obat antibiotik bisa jadi sakitnya makin parah," tegas Waldi.
Yang perlu dilakukan adalah terus menerus berupaya agar tak sampai terjadi dehidrasi (kekurangan cairan). Bila ia masih menyusui, tetap memberinya ASI. Bila sudah agak besar, berikan oralit terus menerus, sedikit demi sedikit, untuk mengganti cairan yang hilang. Ada baiknya para ibu selalu menyediakan oralit di rumah. Saat ini sudah tersedia oralit dalam bentuk cairan dalam kemasan botol. "Komposisinya lebih bagus untuk bayi dan balita," terang Waldi.
Bila oralit tidak tersedia, ibu/ayah bisa memberikan larutan gula garam. Larutan ini berkomposisi 1:1/2, yaitu satu sendok teh gula, setengah sendok teh garam dicampur dengan segelas air. Larutan ini aman dikonsumsi semua usia. Atau boleh juga diberikan air sayur, kaldu, air putih bila anak menolak oralit.
Pada diare pemberian susu formula biasanya harus dihentikan sementara. Dinding usus yang terinfeksi untuk sementara tidak dapat mencerna susu formula dengan baik. Bila tetap ingin memberikan susu, boleh diganti dengan susu formula yang khusus dibuat untuk anak-anak yang sedang diare. Susu ini sudah dikurangi kadar laktosanya. Sedangkan pada bayi yang masih menyusui ASI, jangan menghentikan pemberian ASI. Justru ASI, menurut Waldi, malah dapat dijadikan andalan untuk menyuplai kebutuhan cairan anak yang terbuang gara-gara diare. Bahkan di dalam ASI, terkandung zat-zat antibiotik dan anti kuman yang bisa "mencuci" pencernaan. Fungsinya malah membersihkan sistem pencernaan yang sedang sakit.
Jaga juga agar tak memberi makanan yang merangsang timbulnya sakit perut. Untuk sementara waktu, berilah makanan lembek agar si kecil mudah mencernanya.
Diare diharapkan sudah reda dalam waktu tiga hari sampai satu minggu. "Tidak boleh lebih. Kalau dalam satu minggu belum juga berhenti, pasti ada hal-hal lain yang perlu diobservasi lebih lanjut", kata Waldi.
PENCEGAHAN TERBAIK
Mencegah diare tidaklah sulit. Yang terpenting pola hidup bersih dan sehat diterapkan di rumah. Baik itu makanan maupun lingkungan bermainnya.
Selalu mencuci tangan sebelum merawat atau melakukan kontak dengan bayi. Bukan cuma buat Ibu tapi juga berlaku bagi seisi rumah. Anda/pengasuhnya wajib menstrerilkan peralatan makan/minum si kecil. Jika si kecil masih menyusui, jagalah puting susu dengan cara selalu membersihkannya dengan kapas yang dicelup air hangat setiap kali akan menyusui.
Kemudian, yang tak kalah penting selalu membersihkan mainan si kecil secara berkala. Anda tentu tahu si kecil selalu doyan menggigit mainan atau apa saja yang berada di dekatnya. Bahayanya kalau mainan/benda itu kotor dan mengandung kuman.
Nah, kalau semua bersih, kuman pun takut mendekat.
Santi Hartono/nakita
KOMENTAR