Selain cara awam seperti disuntikan, minum maupun dioles pada kulit, sebenarnya masih banyak metode yang bisa ditempuh untuk mengonsumsi obat-obatan.
Beberapa obat bisa dikonsumsi dengan meneteskan dalam lubang telinga, lubang hidung, dihirup dalam-dalam, serta memasukkan dalam lubang dubur maupun vagina.
Berikut penjelasan dr. Nicolaski Lumbuun, SpFK., spesialis farmakologi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci mengenai beberapa obat yang dikonsumsi dengan cara tak biasa.
Obat per-Anal
Obat per-anal atau obat supposituria adalah obat yang digunakan dengan memasukkan obat ke dalam anus atau dubur.
Pada dasarnya obat supposituria terdiri dari 2 jenis. Satu berbentuk cairan yang dikemas dalam tube. Lainnya berkonsistensi lunak, sehingga perlu dimasukkan ke dalam lemari pendingin untuk penyempanan dan sebelum digunakan.
Obat yang tersedia dalam sediaan seperti ini, diantaranya adalah obat jenis pencahar untuk mengatasi sembelit.
Pencahar sengaja dibentuk dalam sediaan per-anal dengan pertimbangan agar efek obat hanya bersifat lokal pada rektum (dubur) sehingga meminimalkan efek samping.
Dengan efek lokal tersebut, merangsang gerakan peristaltik usus besar sehingga tinja terdorong keluar.
Obat lainnya adalah golongan penghilang nyeri dan peradangan (analgetik-antiinflamasi).
Ada satu jenis obat golongan ini (ketoprofen) yang tersedia dalam bentuk supposituria. Namun sebenarnya penggunaan dalam bentuk ini hanya alternatif dari sediaan kapsul dan tabletnya. Yaitu untuk kondisi pasien dengan gangguan pencernaan sehingga sulit menelan, muntah-muntah atau kondisi perut yang sedang tidak nyaman.
KOMENTAR