Sudah selama ribuan tahun, pria mempertengkarkan apa yang ingin ia miliki. Dengan menggunakan kekuatan fisik, ia mampu mendapatkan harta benda, wanita cantik, dan segalanya.
Hanya yang paling kuatlah yang mampu bertahan. Jelas, di zaman serba digital seperti saat ini, masalah yang dipertengkarkan jarang diselesaikan dengan cara fisik. Jika konflik berlangsung, pria mulai membicarakannya secara damai.
Di dalam hatinya pria menyadari, jika argumentasinya tak cukup kuat, selalu ada cara terakhir yaitu kekuatan fisik. Tapi ini tak berarti ia akan menggunakannya, hanya saja itu akan meningkatkan rasa pede-nya.
Wanita sebaliknya, justru akan memperlihatkan kelemahannya. Inilah alasan mengapa sulit bagi Anda untuk berargumentasi dengan pria. Di saat agresi timbul, ingatan genetik bekerja pada diri Anda.
Anda tahu, jika pria memukul, Anda tak bisa melawannya. Lalu, apa yang bisa dilakukan? Pertama, yang Anda ingat adalah, seorang predator pun hanya menyerang mereka yang memperlihatkan rasa takutnya.
* Lebih bisa mengendalikan diri
Sejak kecil pria dibesarkan dan disiapkan sebagai pembela masa depan. Ia ditanamkan tak boleh menangis, tak boleh takut kepada apapun, tak boleh lemah, dan harus bisa mengendalikan diri.
Masyarakat menuntut pria sejati agar bersikap sama di setiap situasi. Dan pria berusaha untuk memenuhinya. Namun, tak berarti pada kasus ekstrem, pria tak bisa panik, lho!
Secara alami, wanita lebih emosional dan sensitif. Kepanikannya lebih terlihat, lebih mudah stres, sehingga mudah diserang titik lemahnya. Untuk menghindarinya, wanita perlu belajar mengendalikan diri di depan publik. Perhatikan gerakan, mimik, dan suara. Jika mulai panik, tarik nafas dalam dan jangan lakukan hal-hal yang tak terpikirkan, yang bisa membuat Anda malu.
Tujuannya, untuk menahan diri sampai tiba di tempat Anda bisa bebas mengeluarkan perasaan. Anda harus bisa menjaga emosi. Orang yang pede tak memperlihatkan emosinya di depan orang tak dikenal.
Jangan lupakan satu lagi kelebihan pria: ia harus bisa mengendalikan diri. Pria yang gagal dianggap kaku. Wanita secara alami, tak harus kuat. Kebalikannya, amat sering kelembutan dan keikhlasan justru mampu menjatuhkan pria.
Tak seorang pun mengharapkan Anda berani mengumbar keinginan pada kasus ekstrem, tapi jika mampu, ini akan menjadi kekuatan besar Anda.
Aline
KOMENTAR