Benarkah harga menunjukkan kualitas? Tak selalu, kok, Bu.
Kosmetik bayi, diibaratkan dr. Ari Muhandari Ardhie, SpKK, sama dengan produk obat yang terdiri dari dua jenis: produk original dan produk ikutan. Yang original biasanya akan mengeluarkan biaya produksi lebih besar untuk riset, misalnya. "Nah, setelah beberapa waktu produk beredar, perusahaan lain, kan, enggak dilarang untuk ikut. Makanya keluarlah produk ikutan," jelas dokter yang berpraktek di RSAB Harapan Kita, Jakarta ini. Itulah mengapa, produk ikutan ini bisa menekan harga jauh lebih murah, walaupun semua bahan utama yang dikandungnya relatif sama.
TIGA ALASAN
Saat ini produk kosmetik bayi yang ditawarkan di pasaran banyak sekali. Menurut Ari, ada tiga alasan mendasar dalam pemilihan kosmetik bayi. Yang pertama, tergantung selera. "Karena, kan, memang selera setiap orang berbeda-beda," ujarnya. Ada yang menyenangi suatu produk karena baunya yang khas. Ada pula yang senang karena kemasannya yang unik dan menarik.
Yang kedua, faktor kepercayaan. Misalnya, bila ibu sudah menggunakan suatu merek kosmetik tertentu untuk si kakak, bisa saja si adik pun menggunakan produk yang sama. Mengapa? Karena ibu sudah membuktikan kualitasnya. Alasan terakhir dan merupakan yang terpenting, sebaiknya sesuaikan dengan keuangan pribadi. Walau produk kosmetiknya sama, namun harga bisa berbeda jauh, lo. Tak perlu khawatir harga murah berarti kualitasnya jelek, sebab harga produk kosmetik bayi ditentukan beberapa faktor, seperti faktor produk ikutan tadi. "Jadi, tak selamanya produk yang harganya lebih murah akan lebih rendah kualitasnya," tandas Ari.
LAKUKAN UJI COBA
Jadi, Bu, yang terpenting bukanlah soal harga mahal atau murah, melainkan cocok-tidak untuk bayi Anda. Untuk mengetahuinya, satu-satunya jalan adalah mencoba memakaikannya pada si kecil. "Bila setelah dicoba ternyata tak cocok, segera hentikan pemakaiannya," nasihat Ari. Ciri-cirinya adalah bila kulit bayi menjadi beruntusan dan berwarna kemerah-merahan.
Bila dalam riwayat keluarga ada yang alergi, ibu misalnya, kemungkinan bayi terkena alergi lebih mudah, karena alergi adalah faktor yang diturunkan. Namun tak sedikit pula bayi yang "berkulit badak". Artinya, memakai produk apa pun tak jadi masalah. "Jadi, sangat individual," tukas Ari. Namun bila produk tersebut ada tulisan hypo alergenic, maka bahan-bahannya biasanya sudah relatif aman sehingga tak menimbulkan alergi. Walaupun demikian, terang Ari, pada orang tertentu bisa saja tetap timbul reaksi. "Secara umum, semua produk bayi seharusnya bersifat hypo alergenic. Namun bila di dalam keluarga ada keturunan alergi, apa pun produknya tetap harus digunakan secara waspada." Jadi, bila ada reaksi setelah pemakaian, sebaiknya langsung dihentikan. Kemudian pemakaiannya pun tak harus selalu secara terus menerus. Sesekali justru biarkan bayi tanpa olesan apapun. Ini penting dilakukan agar kulit bayi tak selamanya tertutup oleh berbagai produk kosmetik. Bukankah kulit juga perlu bernafas? Lagi pula, tanpa "dipoles" kosmetik sepanjang hari pun, si kecil tetap lucu dan menggemaskan, toh?
Faras Handayani/nakita
Jenis Kosmetika Bayi
* Sabun
KOMENTAR