Ada dua jenis sabun bayi yang ditawarkan di pasaran, berbentuk batangan dan cair. Kedua sabun tersebut pada prinsipnya sama, yaitu mengandung detergen. Namun, jangan buru-buru mengidentikkan detergen dengan bahan cuci baju, lo. Detergen memang berasal dari kata deterje yang berarti membersihkan. Tak heran jika semua bahan pembersih dinamakan detergen, termasuk sabun ini. Baik yang batangan maupun cair, sama efektifnya.
Jadi, tergantung selera masing-masing, ya, Bu. Memang bila dilihat dari segi kepraktisan dan higienis, sabun cair lebih baik, karena terhindar dari masalah sabun terjatuh ke lantai. Tapi perlu diketahui, beberapa bayi mungkin tak akan cocok dengan sabun cair. Sebab, pada umumnya sabun cair menggunakan bahan pewangi dan pewarna lebih banyak ketimbang sabun batangan. Sehingga untuk bayi yang mudah alergi, bisa saja mengalami reaksi terhadap bahan tambahan tersebut. Walaupun ada juga bayi yang tak mengalami reaksi apa pun. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah bayi Anda cocok dengan sabun tertentu, maka si bayi harus mencobanya dulu.
* Sampo
Tak beda dengan sabun, sampo pun termasuk detergen yang didesain khusus untuk pemakaian di kulit kepala. Sampo untuk bayi biasanya dirancang tak pedih di mata karena bahan aktifnya dipilih yang tak mengiritasi mata. Makanya daya bersih sampo bayi tak sekuat sampo orang dewasa. Tapi ini pun sudah cukup bagi bayi, kok. Bukankah rambut bayi tak terlalu kotor? Selain itu, bayi pun tak mengeluarkan banyak keringat. Jadi, kulit kepalanya tak sekotor kulit kepala orang dewasa.
Karena alasan di atas pulalah, sebenarnya bayi tak perlu dikeramas tiap hari. Terlebih lagi bila rambutnya belum tumbuh banyak. Frekuensi keramas yang ideal bagi bayi adalah satu hingga dua kali seminggu. Memang, akan terasa lebih nyaman bila setiap dimandikan, kepalanya juga dibasahi. Jadi, kalau hanya membasahi kepalanya, sih, boleh-boleh saja. Asal tak memakai sampo tiap hari, ya, Bu. Kalaupun bayi Anda sudah telanjur dikeramas tiap hari, tak perlu terlalu cemas. Karena sampo merupakan jenis kosmetik yang hanya sebentar kontak dengan tubuh, tak seperti foundation misalnya, yang bisa melekat pada wajah hingga 10 jam lebih. Jadi, bila bayi dikeramas setiap hari dan kulit kepalanya sehat-sehat saja, berarti tak jadi masalah.
* Hair Lotion
Merupakan kosmetik pelengkap buat bayi yang ditujukan untuk menyuburkan rambut, selain dapat mengharumkan rambut bayi. Bukankah akan terasa lebih menyenangkan kala mencium si kecil tercium bau yang wangi? Kita pun akan bangga jika orang lain yang habis mencium bayi lantas berkomentar, "Aduh, wanginya!" Namun, ingat, lo, Bu, pertumbuhan dan kesuburan rambut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebab, yang namanya menumbuhkan rambut tak semudah itu. Adakalanya berkaitan dengan nutrisinya.
Jadi, bila rambut bayi masih sedikit, yang bisa dilakukan adalah memberi nutrisi yang baik. Selain itu, rambut tipis atau botak pada bayi masih wajar, kok. Bayangkan saja kalau rambut bayi Anda sudah sebanyak orang dewasa, bukankah itu akan merepotkan. Bayi, kan, belum bisa menggaruk bila rambut gatal. Jadi, bersabarlah menunggu. Bila bayi dalam kondisi sehat, di usianya yang kedua pasti sudah memiliki rambut yang diidam-idamkan.
* Bedak
Bedak biasanya digunakan untuk menambah wangi dan segar setelah bayi mandi. Sebenarnya kegunaan yang lebih penting dari bedak untuk menyerap kelembaban, terutama di daerah lipatan, juga untuk mencegah gesekan sehingga tak mengalami lecet. Jadi, bila bedak ini digunakan di lipatan bagian bawah pun boleh-boleh saja, asalkan tak berlebihan apalagi sampai terjadi gumpalan. Yang tak boleh digunakan adalah penggunaan bedak di daerah selaput lendir. Untuk menghindari pemberian bedak yang berlebihan, sebaiknya bedak ditaburkan di tangan ibu, diratakan, lalu baru dioleskan ke tubuh bayi. Dengan cara ini, ditanggung pemberian bedak tak akan berlebihan. Selain juga lebih aman karena sisa bedak tak akan bertaburan seperti bila menggunakan spon. Selain itu, mengoleskan bedak dengan tangan jelas lebih aman dibandingkan bila menggunakan spon. Karena umumnya sebelum menggunakan bedak, tangan pasti dicuci dulu. Lain halnya dengan spon. Spon yang terkena kulit lembab akan memimbulkan mikroba yang akhirnya tercampur ke bedak.
* Krem
Bedak hanya boleh digunakan pada kulit yang utuh, artinya tak pada kulit bayi yang sedang lecet. Sebab, bila terkena kulit yang lecet dikhawatirkan ada partikel yang masuk pada luka tersebut sehinga malah bereaksi yang tak diinginkan. Nah, untuk kulit lecet biasanya digunakan bentuk krem. Tapi ingat, lo, Bu, bila krem yang dijual bebas tak bisa menolong, berarti harus segera dialihkan ke dokter untuk menanganinya lebih lanjut. Jadi, jangan kalau sudah tak cocok malah mau mencoba merek lainnya. Bisa-bisa lecetnya dikhawatirkan bertambah parah. Karena itu biarlah dokter yang akan menanganinya.
KOMENTAR