Para ibu harus memperhatikan saat tepat pemberian makanan tambahan. Kalau tidak, bisa berbahaya. Nah, apa saja makanannya? Bagaimana pula jika si bayi menolak?
Sebagaimana kita ketahui, ASI atau susu formula, merupakan makanan pokok bayi. Namun bayi tak cukup hanya mendapatkan susu seiring dengan pertambahan usianya, karena kebutuhannya akan nutrisi juga makin meningkat. Bayi juga harus diberi makanan tambahan atau istilahnya makanan pendamping.
Adapun tujuan pemberian makanan padat ini, terang dr. Kishore R.J., Sp.A, dari RSIA Hermina Podomoro, pada dasarnya untuk mengenalkan kepada bayi bahwa ada makanan lain di luar makanan pokoknya. "Makanan tambahan inilah yang kelak akan menjadi makanan pokok bayi, bukan lagi susu."
MULAI USIA 4 BULAN
Program ASI Eksklusif menerapkan hanya pemberian ASI sampai usia 4 bulan tanpa pemberian makanan lainnya. Hal ini berarti, lewat usia tersebut, makanan tambahan baru diberikan. "Paling cepat, pemberian makanan tambahan dimulai saat usia 4 bulan," ujar Kishore.
Baca Juga: Ini Alasan Polisi Belum Menahan Zack Lee
Bila makanan tambahan diberikan bukan pada waktunya atau di bawah usia 4 bulan, "Bisa menjadi berbahaya," jelas Kishore. Sebab, saluran pencernaan bayi di bawah 4 bulan belum memungkinkan untuk menerima makanan semi padat maupun padat. Sehingga bisa menimbulkan sumbatan pada usus akibat makanan yang masuk belum bisa dicerna.
Selain itu, di dalam ASI atau susu formula terkandung protein yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan bayi. Jika di bawah 4 bulan sudah diberikan makanan tambahan akan membuat susu yang diminum jadi berkurang karena si bayi merasa kenyang. Otomatis pemasukan proteinnya juga berkurang. Hal ini tentunya akan mengganggu tumbuh kembang si bayi.
Sebaliknya jika diberikan terlambat (di atas usia 6 bulan), akan timbul kesulitan. Si bayi akan lebih sulit belajar mengunyah dan menelan makanan padat lantaran sudah terbiasa menerima makanan dengan cara langsung ditelan. Cita rasanya juga sulit diubah sehingga ia tak mudah untuk menerima makanan baru.
JENIS MAKANAN
Adapun makanan tambahan yang diberikan berupa buah, biskuit, bubur susu dan bubur tim. Biasanya yang pertama diperkenalkan ialah buah, seperti jeruk, pepaya, pisang dan tomat. Baru kemudian dikenalkan dengan makanan semi padat seperti bubur susu, encer tapi ada padatnya. Kepadatannya tergantung kemampuan si bayi untuk menelan. Kemampuannya itu dapat dilihat dengan mencobanya secara bertahap. Pisang yang dikerok biasanya menjadi bahan uji coba kemampuan menelan bayi. Kemudian biskuit direndam dalam susu.
Menginjak usia 6 bayi mulai dikenalkan dengan makanan berserat, seperti sayuran dan daging yang dicampur bubur beras. Istilahnya, nasi tim. Namun harus dihaluskan dulu sebelum diberikan pada bayi. Bisa dengan diblender atau diulek di atas saringan. "Makanan tambahan ini diberikan dari cair sekali sampai secara bertahap menjadi semakin padat. Sehingga setelah setahun bayi diharapkan sudah bisa makan bubur yang padat," tutur Kishore.
KOMENTAR