* Batasi Jumlah Teman Bermainnya
Di usia ini, ia baru mulai belajar bersosialisasi. Dua atau tiga teman bermain sudah cukup dalam satu waktu permainan. Anda pun lebih mudah mengawasinya.
* Beri Perhatian Untuk Perilaku Baik
Memukul seringkali mengundang perhatian anak-anak yang kerap diabaikan atau tak dihargai ketika mereka berperilaku baik. Seorang anak yang merasa tak cukup diperhatikan akan mungkin melakukan sesuatu untuk diperhatikan, salah satunya memukul teman atau saudara kandung. Beri ia cukup perhatian seperti hadiah, ciuman, dan pelukan untuk perilakunya yang baik.
* Kontrol Diri Anda
Apa pun yang Anda lakukan dan alami, jangan bereaksi terhadap perilaku tak menyenangkan dari anak dengan memukulnya. Jika Anda sedang stres dan Anda memukulnya, berarti Anda mengajarkan ia bahwa kekerasan adalah reaksi wajar dari orang yang berada di bawah tekanan atau stres. Jadi, jangan sampai Anda lepas kontrol.
* Jangan Gunakan Pukulan Untuk Disiplin
Jika Anda melarangnya memukul, tapi Anda malah memukul tangannya saat melarang sesuatu, maka Anda tak membantu ia melihat apa yang seharusnya ia ketahui dari suatu kebiasaan. Dengan Anda memukulnya, ia belajar bahwa memukul merupakan satu cara agar orang lain mematuhi perintahnya atau memenuhi keinginannya.
JIKA IA TETAP MEMUKUL
Anda sudah mencegah dan melarangnya memukul, tapi ia tetap melakukannya. Mungkin ia punya alasan khusus mengapa ia masih tetap memukul. Coba amati suasana rumah dan lingkungan sekitarnya. Apakah memukul merupakan satu kebiasaan yang dilakukan orang dewasa untuk mengekspresikan kemarahannya dan mendapatkan apa yang mereka butuhkan? Atau mungkin ia banyak menyaksikan adegan kekerasan di TV?
Mungkin juga karena ia dipermalukan sehingga ia menyerang kembali dengan caranya sendiri, yaitu memukul. Atau, bisa jadi ia ketakutan dan mencoba melindungi dirinya dari gangguan, kejahatan, atau lingkungan yang ia anggap membahayakan.
Bisa juga karena ia memiliki energi berlebihan, sementara Anda memberinya banyak batasan-batasan. Jika ia banyak dilarang sementara ia tak tahu bagaimana menyalurkan energinya yang berlebih itu, ia lalu memukul atau melakukan perilaku agresif lainnya.
Jika kebiasaannya memukul terus berlanjut, Anda sebaiknya berkonsultasi pada dokter atau psikologi anak.
Anda Pun Tak Boleh Memukul
Ada beberapa alasan mengapa Anda harus mengindari memukul anak.
*1. Memukul membuat ia berpikir bahwa memukul itu tak apa-apa alias boleh-boleh saja.
*2. Memukul merendahkan anak. Jika Anda memukulnya karena ia memukul anak lain, ia merasa anak lain lebih berarti dibanding dirinya.
*3. Memukul tak akan memperbaiki perilakunya. Pukulan mungkin dengan cepat menghentikan sebuah tindakan yang salah, tapi ia menjadi sangat terobsesi dengan rasa hina yang ia rasakan ketimbang alasan mengapa ia dipukul.
*4. Memukul membangkitkan amarah. Rasa terhina akibat pukulan Anda, bisa membuatnya berontak dan kembali menyerang. Jika pun ia diam saja dan tampak menerima pukulan Anda, tapi dalam hatinya mungkin ia menolak dan ia akan mencari kesempatan untuk membalas sakit hatinya.
*5. Sekali Anda memukul, Anda akan terdorong untuk memukulnya lagi di waktu-waktu lain ketika ia berbuat salah atau menunjukkan perilaku yang tak menyenangkan Anda.
*6. Ingatlah, anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang suka memukul akan cenderung menjadi agresif dalam menangani konflik dengan orang lain.
Julie Erikania/nakita
KOMENTAR